Basarnas Makassar Tingkatkan Kesiapsiagaan Hadapi Potensi Bencana hidrometeorologi

Berita Inews
Berita Inews

BERITAINEWS MAKASSAR — Menangapi peringatan dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengenai potensi peningkatan kejadian hidrometeorologi sepanjang November hingga Desember, Kantor Pencarian dan Pertolongan (SAR) Makassar mengambil langkah proaktif dengan meningkatkan tingkat kesiapsiagaan personel.

Kepala Kantor Basarnas Makassar, M. Arif Anwar, menekankan pentingnya kesiapan dalam menghadapi potensi bencana alam.

Bacaan Lainnya

“Melihat peringatan dari BMKG, kami memutuskan untuk meningkatkan kesiapsiagaan,” ujar M. Arif Anwar pada Selasa, 2 Desember 2025. “Awalnya, kami memiliki enam orang per sip untuk siaga, sekarang kami tingkatkan menjadi dua belas orang.”

Peningkatan kesiapsiagaan ini terfokus pada penanganan bencana hidrometeorologi yang sering berulang setiap tahunnya, seperti banjir. “Bulan-bulan seperti ini memang rentan masalah, apalagi dengan peringatan dari BMKG, jadi kami harus selalu siaga,” tambahnya.

Lebih lanjut, M. Arif Anwar menyampaikan bahwa berdasarkan Arah BMKG, periode 2 hingga 5 Desember diprediksi akan terjadi peningkatan curah hujan tinggi dan potensi cuaca ekstrem. “Untuk itu, saya telah menginkatkan seluruh unit dan pos SAR di bawah Kantor SAR Makassar untuk meningkatkan kewaspadaan,” jelasnya.

Saat ini, wilayah Sulawesi Selatan memiliki lima unit siaga yang berlokasi di Pare-Pare, Masamba, Morowali, dan Toraja, serta tiga pos SAR di Selayar, Bantaeng, dan Bone. “Saya telah menyampaikan kepada rekan-rekan di setiap unit agar benar-benar mengantisipasi dengan meningkatkan kesiapsiagaan,” tegas M. Arif Anwar.

“Karena seperti yang kita tahu, bencana tidak pernah memberikan peringatan sebelumnya, begitu datang, kita harus bersiap.”

Untuk memastikan respons yang cepat dan efektif, Basarnas Makassar terus menjalin koordinasi yang erat dengan berbagai pemangku kepentingan, termasuk TNI, Polri, Pemerintah Daerah (BPBD, Dinas Kesehatan, Dinas Sosial), serta Pemadam Kebakaran (Damkar).

M. Arif Anwar juga mengidentifikasi beberapa daerah rawan bencana di wilayah kerjanya. “Untuk daerah rawan longsor, kami mengantisipasi di daerah Wajo, Toraja, dan daerah pegunungan lainnya,” katanya. Sementara itu, di Kota Makassar, daerah Paccerakang dan Manggala disebut sebagai daerah langganan banjir kiriman akibat intensitas hujan yang tinggi. “Begitu intensitas hujan mencapai 3-4 jam ke atas, otomatis pasti akan terjadi banjir di kawasan tersebut,” ungkapnya.

Saat ini, Kantor SAR Makassar memiliki total 215 personel yang tersebar di 8 pos dan unit siaga. Setiap unit siaga diperkuat oleh 12 personel. “Kebetulan kemarin di Bantaeng, terjadi hujan tinggi selama dua jam, air sempat naik. Namun, alhamdulillah kami sudah sempat turun, meskipun tidak ada permintaan untuk membantu. Anggota kami di pos Bantaeng dan Palopo tetap siap siaga,” tutup M. Arif Anwar. (bas)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *