BERITAINEWS MAKASSAR — Dunia kriminalitas Makassar kembali diguncang oleh kasus pembunuhan sadis yang melibatkan darah pertalian. Seorang kakak kandung Tega menghabisi nyawa adiknya sendiri di jalan Gunung Latimojong 3 komplek ruko marga mas Kelurahan Gaddong, Kecamatan Bontoala, Makassar. Motif sementara dari aksi tragis tersebut diduga kuat adalah balas dendam.
Tragedi yang terjadi di rumah pelaku dan korban ini terungkap setelah pihak kepolisian menerima laporan dari masyarakat.
Kapolsek Bontoala, Kompol Andi Aris Abu Bakar, SH, membenarkan kejadian tersebut. “Kami dari pihak kepolisian mendapat informasi dari warga bahwa telah terjadi tindak pidana 338, yaitu pembunuhan. Setelah kami mendengar informasi, tim dari SPKT dan Pemapta langsung turun ke TKP untuk berkomentar,” ujar Kompol Andi Aris, Senin, 1 Desember 2025.
Setibanya di lokasi, memastikan petugas bahwa telah terjadi tindak pidana pembunuhan. Yang mengejutkan, korban dan pelaku diketahui merupakan saudara kandung dan bahkan tinggal serumah.
Korban diidentifikasi sebagai Ayyub Hariansyah, 22 tahun. Sementara itu, pelakunya adalah Ardi, 30 tahun, yang merupakan kakak kandung korban dan beralamat di Jl. Syekh Yusuf, Kabupaten Gowa.
Kompol Andi Aris menjelaskan, korban mengalami luka parah akibat benda tajam di empat titik tubuhnya, yakni dada sebelah kiri, pinggang, dan lengan. “Korban sempat dilarikan ke rumah sakit akademis. Namun, nyawa korban tidak bisa diselamatkan,” jelasnya.
Mengenai motif, Kompol Andi Aris menyebutkan bahwa informasi awal yang diperoleh di TKP menunjukkan adanya ketidakpastian balas dendam antara pelaku dan korban.
“Motif sementara dari keterangan yang kami dapat, pelaku ini memiliki balas dendam terhadap korban. Kami belum mendapatkan sedetail mungkin masalah apa sampai terjadi balas dendam sehingga dia melakukan tindak pidana pembunuhan,” tambahnya.
Setelah melancarkan aksinya, pelaku bernama Ardi langsung melarikan diri meninggalkan lokasi kejadian. Hingga berita ini diturunkan, polisi masih melakukan pengejaran
Menurut keterangan warga, pada saat selesai melakukan penikaman atau pembunuhan, yang bersangkutan langsung melarikan diri. Kami sudah membentuk tim untuk melakukan lokasi di mana posisi atau keberadaan pelaku, kata Kapolsek.
Pihak kepolisian masih mendalami jenis senjata tajam yang digunakan, meskipun diyakini pelaku menggunakan benda tajam. Polisi berharap pelaku dapat segera diamankan untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya dan memproses kasus ini lebih lanjut.(bn)