BERITAINEWS MAKASSAR — Gelombang aksi unjuk rasa yang terjadi baru-baru ini di Makassar memicu kekhawatiran pemerintah kota. Sebagai respon cepat dan proaktif, Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, tak tinggal diam. Dengan didampingi Sekretaris Daerah Kota Makassar Andi Zulkifly Nanda, serta jajaran camat, sekcam, dan lurah Baraya, Munafri turun langsung menyatukan situasi di kecamatan Bontoala.
Kunjungan ini bertujuan untuk menjamin keamanan dan mengamankan wilayah serta merangkul berbagai elemen masyarakat, termasuk Organisasi Kepemudaan (OKP), guna mencegah aksi anarkisme yang merugikan warga.
Upaya menjaga kondusivitas kota ini ditunjukkan Munafri dengan kunjungannya ke akar rumput. Salah satu momen penting adalah pertemuannya dengan para Pj RT/RW se-Kelurahan Baraya di kantor Kecamatan Bontoala pada Minggu malam, 31 Agustus 2025.
Dalam kesempatan tersebut, Munafri menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah, aparat keamanan, dan seluruh lapisan masyarakat. Ia menekankan bahwa Makassar adalah “rumah bersama” yang harus dilindungi dari segala bentuk perusakan.
Wali Kota Munafri secara tegas mengajak semua pihak, terutama para Pj RT/RW, untuk bersatu padu mengimbau warga agar tidak datang menonton atau bahkan terlibat dalam aksi demo yang berakhir anarkis. Ia menyoroti kejadian sebelumnya di mana banyak anak di bawah umur ikut menonton dan terlibat dalam aksi, sebuah pemandangan yang memprihatinkan. “Makassar ini rumah kita. Harapan besar ada di kota ini. Bukan harapan untuk menghancurkan, tapi membangun masa depan bersama,” ujarnya penuh harap.
Kunjungan Wali Kota ke empat kecamatan bukan sekadar formalitas, melainkan aksi nyata untuk mendekatkan diri dengan dan menyampaikan pesan penting secara langsung. Munafri mengingatkan bahwa Makassar adalah kota tempat jutaan orang mencari nafkah, menafkahi keluarga, dan menaruh harapan masa depan. Oleh karena itu, menjaga perdamaian adalah tanggung jawab kolektif.
Pemerintah Kota Makassar bersama Forkopimda telah menyiapkan langkah-langkah antisipatif agar aksi unjuk rasa berikutnya dapat berjalan dengan tertib, damai, dan tetap aspiratif. Munafri mengingatkan bahwa setiap tindakan yang mengarah pada perusakan dan tindak pidana akan menimbulkan konsekuensi hukum yang tegas. Ia juga meminta masyarakat untuk aktif menjadi “filter” dalam mengawal aksi, agar tidak dimanfaatkan oleh pihak-pihak yang bermaksud membuat kericuhan.
“Tolong kita bersama-sama menjaga. Kalau memang ada yang mau ikut, jadilah teman yang mampu memberikan filterasi baik di tengah kelompok yang melakukan rekaman. Kita mau jaga Makassar damai bagi semua orang,” pungkas Munafri, menekankan strategi peran masyarakat dalam menjaga kota ini tetap aman dan kondusif bagi semua warganya. Upaya kolaboratif ini diharapkan mampu mengembalikan iklim damai dan produktif bagi pembangunan Makassar ke depan. (fjrn)