PT Vale Uji Kesiapan Hadapi Bencana Bendungan di Luwu Timur

Berita Inews
Berita Inews

BERITAINEWS, SOROWAKO – PT Vale Indonesia Tbk melaksanakan simulasi Rencana Tindak Darurat (RTD) di Bendungan Seri Sungai Larona, Malili, Luwu Timur, Rabu (18/6/2025). Kegiatan ini menjadi bagian dari komitmen perusahaan dalam memitigasi risiko bencana di sekitar wilayah operasinya.

Simulasi yang berlangsung di sejumlah titik, seperti Lapangan Merdeka, Verbeck, serta Desa Balantang, Wewangriu, dan Karebbe ini melibatkan ratusan warga serta unsur pemerintah daerah, TNI, Polri, BPBD, Basarnas, PMI, Dinas Kesehatan, dan relawan SAR. PT Vale juga menggandeng Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) untuk turut memantau jalannya kegiatan ini.

Bacaan Lainnya

Head of Mine Sorowako Operation PT Vale, Iqbal Al Farobi, menyatakan bahwa pelaksanaan RTD merupakan kewajiban rutin perusahaan sebagai pemilik tiga bendungan utama, yakni Batubesi, Balambano, dan Karebbe, yang berperan menyuplai energi listrik 365 megawatt untuk operasional tambang.

“Simulasi ini penting untuk mengukur kesiapan semua pihak menghadapi situasi darurat, baik bencana alam maupun faktor teknis,” ujar Iqbal.

Ia juga menekankan pentingnya mitigasi bencana sejak dini, bukan setelah krisis terjadi. “Lebih baik berlatih menghadapi situasi darurat daripada menunggu bencana datang,” tambahnya.

Bupati Luwu Timur, Irwan Bachri Syam, mengapresiasi langkah PT Vale dalam meningkatkan kewaspadaan. Ia menyebut simulasi ini penting karena Malili adalah kawasan yang paling terdampak jika terjadi kegagalan bendungan, dengan potensi korban mencapai 12.000 jiwa dan kerugian hingga Rp300 miliar.

Selain latihan lapangan, PT Vale juga meluncurkan aplikasi Early Warning System (EWS) berbasis Android dan iOS, yang memuat informasi status bendungan, jalur evakuasi, hingga panduan keselamatan. Aplikasi ini melengkapi sistem sirene yang telah diimplementasikan sejak 2018.

“Dengan EWS, masyarakat dapat memantau status bendungan secara real time dan mengetahui jalur evakuasi terdekat,” kata Anom Prasetio, Manager Hydro Dams & Surveillance PT Vale.

Melalui berbagai upaya ini, PT Vale berharap dapat meminimalkan risiko bencana dan memastikan keselamatan masyarakat sekitar area operasionalnya. (**)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *