SPJM Pulihkan Operasional Pelabuhan Pulau Baai

Berita Inews
Berita Inews

BERITAINEWS, BENGKULU – Akvitas pelayaran di Pelabuhan Pulau Baai Bengkulu kembali normal setelah sempat terhenti akibat pendangkalan alur pelayaran sejak akhir Maret lalu. PT Pelindo Jasa Maritim (SPJM), subholding PT Pelindo (Persero) yang bergerak di bidang layanan marine, equipment, dan port services, memastikan layanan marine kembali berjalan optimal.

Pendangkalan yang disebabkan oleh sedimentasi tinggi membuat alur pelayaran dinyatakan tertutup (terblocking) sejak 26 Maret 2025. Setelah proses pengerukan intensif, alur berhasil dinyatakan terbuka kembali pada 6 Juli 2025 pukul 21.00 WIB.

Bacaan Lainnya

Sehari kemudian, Senin 7 Juli 2025, dilakukan uji coba pelayaran menggunakan kapal tunda Bunga Rafflesia milik Pelindo. Hasil uji coba menunjukkan alur pelayaran telah aman dilintasi kapal dan siap digunakan kembali untuk operasional pelabuhan.

“Hingga 8 Juli 2025, petugas pandu SPJM di bawah komando Capt. Yudi Hernawan telah berhasil melayani delapan pergerakan kapal masuk dan keluar,” ungkap Tubagus Patrick, SVP Sekretaris Perusahaan SPJM.

Delapan kapal tersebut di antaranya Kapal Latih MH Thamrin, SPOB Cavalo Marinho 15 dan 11, TB Marina 2243, KMP Pulo Tello, MT Kencana Express, serta TB Marina 2219. Semua proses berjalan lancar dan aman.

Tubagus Patrick menambahkan, keberhasilan ini berkat sinergi berbagai pihak, termasuk KSOP Kelas III Bengkulu, Pelindo Cabang Bengkulu, SPJM, serta PT Rukindo sebagai pelaksana pengerukan. Koordinasi intensif menjadi kunci percepatan normalisasi pelabuhan.

Pengerukan alur dilakukan oleh PT Pengerukan Indonesia (Rukindo), anak usaha SPJM. Sejak awal Juni hingga 8 Juli, mereka berhasil membuka jalur darurat selebar 40 meter dengan kedalaman -3 meter low water spring (mlws). Volume pengerukan yang signifikan berhasil mengurangi hambatan pelayaran.

Setelah jalur darurat terbuka, Rukindo melanjutkan pengerjaan hingga target kedalaman -4 mlws tercapai. Peningkatan ini penting untuk memastikan kapal dengan draft lebih dalam bisa melintasi jalur pelayaran tanpa risiko kandas.

Menurut Tubagus, Pelabuhan Pulau Baai merupakan titik vital dalam distribusi logistik, penumpang, dan suplai BBM di wilayah Bengkulu dan sekitarnya. Kembalinya aktivitas pelabuhan diharapkan mempercepat pemulihan distribusi barang kebutuhan masyarakat.

“Dengan alur kembali terbuka, distribusi logistik dapat segera berjalan normal dan memberikan dampak positif terhadap perekonomian lokal,” jelasnya.

SPJM juga terus memperkuat layanan marine yang andal dan melakukan perawatan alur secara berkala. Hal ini sejalan dengan upaya perusahaan menjaga konektivitas pelabuhan-pelabuhan strategis di seluruh Indonesia.

Pihak Pelindo juga memastikan bahwa proses normalisasi pelabuhan tetap memperhatikan aspek keselamatan dan keberlanjutan. Semua operasi dilakukan dengan standar tinggi untuk menghindari potensi gangguan ke depan.

Dengan kembali normalnya Pelabuhan Pulau Baai, SPJM berharap seluruh stakeholder dapat terus menjaga kolaborasi dalam menjaga kelancaran aktivitas pelabuhan yang menjadi urat nadi ekonomi daerah tersebut. (*”)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *