BERITAINEWS, Banyuwangi – Menyusul penutupan sementara Jalur Nasional Gumitir yang menghubungkan Jember dan Banyuwangi sejak 24 Juli hingga 24 September 2025, Pertamina Patra Niaga Regional Jatimbalinus mengambil langkah cepat untuk menjaga kelancaran distribusi energi, khususnya BBM dan LPG.
Penutupan jalur ini berdampak langsung pada operasional distribusi ke 49 SPBU di wilayah Jember dan Bondowoso. Untuk mengatasinya, Pertamina telah mengaktifkan jalur distribusi alternatif melalui rute Banyuwangi – Situbondo – Arak-Arak – Bondowoso – Jember, menggantikan jalur sebelumnya melalui Gumitir.
Ahad Rahedi, Area Manager Communication, Relations & CSR Pertamina Patra Niaga Jatimbalinus, menjelaskan bahwa perubahan jalur menyebabkan peningkatan signifikan waktu tempuh distribusi (Round Time Hours/RTH) dari 4 jam menjadi 11 jam. “Guna menghindari kemacetan di Pelabuhan Ketapang dan mempercepat distribusi, kami melakukan alih suplai ke Fuel Terminal Surabaya Group dan Malang,” ujarnya.
Sejak awal penutupan jalur, sebanyak 79 mobil tangki telah diterjunkan untuk mendukung skema alih suplai dari berbagai titik, termasuk Banyuwangi, Surabaya, dan Malang. Mobil tangki tersebut disesuaikan dengan kapasitas jalan alternatif yang hanya dapat dilalui kendaraan maksimal 24 KL.
Pertamina juga telah berkoordinasi dengan Satlantas dan Polres setempat untuk memastikan mobil tangki mendapat prioritas jalur guna mempercepat distribusi energi. Ke depan, alih suplai juga akan diperkuat dengan dukungan dari Terminal BBM di Tuban dan Madiun untuk memastikan pasokan tetap aman.
Langkah ini menjadi bagian dari komitmen Pertamina dalam menjamin ketahanan energi, meskipun menghadapi tantangan infrastruktur dan kondisi darurat wilayah.(**)