BERITAINEWS, Makassar – PT Vale Indonesia optimis mampu mencapai target produksi 2025 sebesar 71.234 ton nikel dalam matte. Target ini lebih tinggi dibandingkan tahun sebelumnya, mencerminkan keyakinan perusahaan terhadap prospek industri di tengah tantangan pasar global.
Wakil Presiden Direktur PT Vale, Abu Ashar, mengatakan perusahaan berkomitmen menjaga stabilitas operasional hingga akhir tahun. “Kami tetap optimis terhadap prospek produksi di sisa tahun ini dan berkomitmen menjaga stabilitas operasional,” ujarnya.
Kinerja positif tercermin dari hasil pengiriman pada kuartal kedua 2025 yang mencapai 18.023 ton, naik dibandingkan 17.096 ton pada kuartal pertama. Menurut Abu, pencapaian ini menunjukkan operasi yang stabil dan efisiensi produksi yang semakin membaik.
Dari sisi harga, realisasi rata-rata nikel matte meningkat menjadi AS$12.091 per ton, lebih tinggi dibandingkan AS$11.932 di triwulan sebelumnya. Kenaikan harga dan volume pengiriman tersebut mendorong total pendapatan kuartal kedua menjadi AS$220,2 juta, atau naik 7 persen dibandingkan periode sebelumnya.
Meski dihadapkan pada percepatan jadwal pemeliharaan dan penerapan royalti baru, PT Vale mampu membukukan EBITDA sebesar AS$40 juta dan laba bersih sebesar AS$3,5 juta. Abu menyebut capaian tersebut menjadi modal kuat untuk mengoptimalkan kinerja di paruh kedua tahun ini.
“Dengan baseline yang lebih kuat, kesepakatan harga baru bersama pelanggan, serta revisi RKAB sekitar 2,2 juta ton bijih saprolit dari blok Bahodopi, kami optimis arus pendapatan akan semakin stabil ke depan,” ungkapnya.
Selain menggenjot produksi, PT Vale juga terus berfokus pada penguatan efisiensi operasional dan penerapan praktik pertambangan berkelanjutan. Strategi ini diharapkan mampu menjaga daya saing di tengah fluktuasi harga komoditas global.
Perusahaan menilai momentum harga nikel saat ini memberi peluang untuk mengamankan margin yang sehat, sekaligus memperkuat posisi sebagai salah satu produsen nikel matte terbesar di Indonesia.