BERITAINEWS, Towuti – Sudah hampir dua pekan sejak terjadinya kebocoran pipa minyak di Kecamatan Towuti, Kabupaten Luwu Timur. PT Vale Indonesia Tbk (PT Vale) terus melakukan berbagai langkah pemulihan, baik di sisi lingkungan maupun penanganan keluhan warga terdampak.
Sejak awal kejadian, perusahaan menurunkan tim tanggap darurat bersama kontraktor serta melibatkan ratusan warga untuk membersihkan aliran sungai yang terpapar minyak. Penyisiran dilakukan di sejumlah desa, mulai Lioka, Langkea Raya, Baruga, Wawondula, Matompi hingga Timampu.
Pembersihan lapisan minyak dilakukan setiap hari sejak pukul 07.00 Wita hingga sore hari, lalu dilanjutkan oleh tim PT Vale selama 24 jam penuh. “Responnya cepat, dari hari pertama langsung turun bersama masyarakat,” ujar Aroyos, warga Desa Lioka yang pertama kali melaporkan kebocoran.
Hingga hari ke-13 pascakejadian, tercatat 162 aduan warga masuk melalui Posko Pengaduan & Informasi di Kantor Camat Towuti, posko tambahan di Desa Timampu, serta layanan hotline 24 jam. Laporan yang diterima beragam, mulai dari dampak terhadap sawah, ternak, akses air bersih, hingga keluhan kesehatan.
Salah satu aduan terkait bau menyengat di Dusun Molindowe ditindaklanjuti dengan menurunkan tim medis dan tim industrial hygiene. Tim tersebut memeriksa kondisi kesehatan warga sekaligus mengukur kualitas udara di lokasi.
“Sekarang sudah berangsur pulih. Kalau di dalam rumah, bau sudah tidak tercium lagi. Ada perhatian, kami tidak dibiarkan begitu saja,” kata Masikua, warga setempat.
PT Vale menegaskan upaya pemulihan tidak berhenti pada penanganan darurat. Perusahaan telah menyiapkan kerangka kerja jangka pendek, menengah, dan panjang dengan mengacu pada rekomendasi tim ahli independen serta koordinasi dengan Pemerintah Kabupaten Luwu Timur.
“Komitmen kami memastikan keselamatan warga dan pemulihan lingkungan melalui kolaborasi dan keterbukaan. Setiap aduan masyarakat akan ditangani sampai Towuti benar-benar pulih,” ujar Endra Kusuma, Head of External Relations PT Vale Indonesia Tbk.
Upaya yang melibatkan masyarakat dalam setiap tahap pembersihan dinilai mempercepat pemulihan. Selain tanggung jawab perusahaan, proses ini menjadi bagian dari gerakan bersama untuk mengembalikan kehidupan Towuti.(**)