BERITAINEWS, Makassar : Upaya pengendalian lingkungan di Kota Makassar mendapat dorongan baru dengan hadirnya Program Ecoeduwisata Mangrove hasil kolaborasi Pemerintah Kota Makassar dan Pertamina Patra Niaga Regional Sulawesi. Peluncuran program ditandai penandatanganan MoU di Integrated Terminal Makassar, Senin (8/9/2025).
Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, menilai langkah ini akan menjadi model kolaborasi lintas sektor. “Pengelolaan lingkungan tidak bisa hanya mengandalkan pemerintah. Dunia usaha dan masyarakat harus ikut serta,” ujarnya.
Menurut Munafri, program ini diharapkan menjadi pintu masuk gerakan Zero Waste. “Kami ingin mengubah cara pandang terhadap sampah, dari limbah menjadi sumber daya. Target kami, Makassar ke depan menjadi kota yang lebih bersih dan berkelanjutan,” katanya.
Ia menyampaikan apresiasi kepada Pertamina yang tidak hanya berbisnis, tetapi juga memberi kontribusi nyata bagi masyarakat dan lingkungan.
Integrated Terminal Manager Makassar, Utomo Dhanu Saputra, menyatakan program ini merupakan bagian dari CSR yang berfokus pada keberlanjutan. “Pertamina akan terus memperluas program lingkungan bersama Pemkot,” jelasnya.
Selain konservasi mangrove, program ini juga menekankan edukasi masyarakat agar terlibat aktif menjaga pesisir.
Tengku Muhammad Rum, Area Manager Communication, Relations & CSR, menambahkan inisiatif ini selaras dengan sejumlah target SDGs, termasuk mitigasi perubahan iklim dan perlindungan ekosistem laut.
Program Ecoeduwisata Mangrove diharapkan bisa menjadi laboratorium lingkungan hidup berbasis masyarakat. Dengan pendekatan edukasi, konservasi, dan inovasi pengelolaan sampah, Makassar diharapkan bisa menjadi kota percontohan di Indonesia timur.(**)