PT Vale Perkuat Transparansi Pemulihan, Gelar Sosialisasi di Timampu

Berita Inews
Berita Inews

BERITAINEWS, Towuti –  PT Vale Indonesia Tbk terus menegaskan komitmennya terhadap transparansi dan kolaborasi bersama masyarakat dalam proses pemulihan pascainsiden kebocoran pipa minyak di Desa Lioka, Kecamatan Towuti, Kabupaten Luwu Timur. Melalui kegiatan sosialisasi di Desa Timampu, perusahaan memastikan seluruh langkah pemulihan sosial dan lingkungan berjalan secara bertanggung jawab, terukur, dan berkeadilan.

Sejak insiden terjadi pada 23 Agustus 2025, PT Vale menerapkan pendekatan berbasis sains dengan mengutamakan mitigasi cepat, pengendalian area terdampak, serta pemetaan sosial yang transparan. Masa tanggap darurat yang berlangsung hingga 12 September 2025 difokuskan pada pengumpulan data dan verifikasi kondisi lapangan untuk memastikan penanganan tepat sasaran.

Bacaan Lainnya

Hasil pemetaan bersama pemerintah daerah menghasilkan klasifikasi dampak sosial mencakup sawah, empang, kebun, ternak, dan sumur di enam desa: Lioka, Langkea Raya, Baruga, Wawondula, Matompi, dan Timampu. Berdasarkan hasil tersebut, Pemerintah Kabupaten Luwu Timur bersama para kepala desa dan PT Vale menyepakati skema kompensasi yang disosialisasikan sejak awal September.

Langkah komitmen ini dipertegas melalui penyerahan simbolis biaya penanganan dampak di Kantor Camat Towuti pada 2 Oktober 2025, disaksikan langsung oleh Bupati Luwu Timur Irwan Bachri Syam. Proses penyaluran kompensasi kini berlangsung secara bertahap disertai verifikasi lapangan untuk memastikan transparansi dan akuntabilitas setiap penerima manfaat.

Meski masa tanggap darurat telah berakhir, PT Vale menegaskan bahwa komitmen pemulihan bersifat jangka panjang. Sosialisasi lanjutan di Desa Timampu dan Desa Matompi diadakan agar masyarakat memperoleh informasi menyeluruh mengenai tahapan verifikasi dan mekanisme penyaluran kompensasi.

Head of External Relations PT Vale Indonesia, Endra Kusuma, menyampaikan bahwa kegiatan ini menjadi wujud tanggung jawab perusahaan untuk hadir, mendengar, dan menjelaskan secara langsung kepada warga.
“Kami ingin memastikan setiap masyarakat terdampak memahami haknya. Sosialisasi ini bukan sekadar penjelasan, tetapi ruang dialog untuk membangun kepercayaan dan keterbukaan,” ujarnya di sela kegiatan sosialisasi (8/10).

Endra menambahkan, PT Vale kini memperluas pola komunikasi publik dengan forum tatap muka dan pendekatan ke kelompok masyarakat seperti kelompok tani dan nelayan. Tujuannya agar setiap informasi tersampaikan secara menyeluruh dan tidak menimbulkan kesalahpahaman.

“Kami terbuka terhadap masukan dan kritik konstruktif. Kolaborasi dengan pemerintah daerah dan seluruh pemangku kepentingan menjadi kunci utama keberhasilan pemulihan,” tambahnya.

Kepala Desa Timampu, Samsul, turut mengapresiasi langkah PT Vale yang melibatkan masyarakat secara langsung. “Ini bentuk nyata keterbukaan. Dengan sosialisasi seperti ini, warga semakin paham proses dan hak mereka, sehingga penyaluran kompensasi bisa lebih cepat dan tepat,” ungkapnya.

Bagi PT Vale, keberhasilan pemulihan tidak hanya diukur dari tuntasnya tanggap darurat, tetapi juga dari kembalinya kepercayaan masyarakat, meningkatnya kesejahteraan warga, dan terjaganya keseimbangan lingkungan. Semua langkah dilakukan berdasarkan data ilmiah, empati sosial, dan prinsip tata kelola yang baik.

Dengan semangat transparansi dan kolaborasi, PT Vale menegaskan komitmennya untuk mewujudkan pemulihan berkelanjutan yang dilakukan bersama masyarakat, pemerintah, dan alam Towuti.(**)

 

 

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *