BERITAINEWS, MAKASSAR — Bank Indonesia (BI) bersama Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut (TNI AL) kembali melaksanakan Ekspedisi Rupiah Berdaulat (ERB) 2025, sebagai bentuk komitmen menjaga kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) melalui penyediaan uang Rupiah layak edar di wilayah Terdepan, Terluar, dan Terpencil (3T).
Tahun ini, ekspedisi tersebut akan menjangkau 90 pulau di 18 provinsi, menjadikan ERB sebagai salah satu upaya strategis dalam memastikan Rupiah beredar secara merata hingga ke pelosok negeri. Pelaksanaan ERB ke-18 tahun 2025 secara resmi dimulai dengan pelepasan KRI Marlin-877 dari Pangkalan Koarmada VI Makassar, Sulawesi Selatan.
Acara pelepasan dihadiri oleh Kepala Perwakilan BI Sulawesi Selatan, Rizki Ernadi Wimanda, Plt. Kepala Biro Perekonomian dan Pembangunan Pemprov Sulsel Marwan Mansur, SH, MH, Pangkoarmada VI Laksamana Muda TNI Andi Abdul Aziz, S.H., M.M, serta perwakilan Forkopimda Sulsel. Kegiatan ini menjadi simbol sinergi antarlembaga dalam memperkuat peran Rupiah sebagai lambang kedaulatan ekonomi bangsa.
Pemilihan Makassar sebagai lokasi peluncuran ERB 2025 dinilai memiliki makna strategis. Provinsi Sulawesi Selatan dikenal sebagai wilayah maritim dengan sejarah panjang perdagangan dan interaksi lintas pulau. Dari daerah ini pula, pesan tentang pentingnya menjaga Rupiah sebagai simbol kedaulatan negara disebarluaskan hingga ke wilayah 3T.
Dalam pelaksanaan pengedaran Rupiah, BI menghadapi berbagai tantangan, terutama kondisi geografis Indonesia yang terdiri atas ribuan pulau dengan infrastruktur terbatas. Hal ini membuat tidak semua wilayah dapat dijangkau secara optimal oleh jaringan kantor BI maupun perbankan. Di sisi lain, perilaku masyarakat dalam memperlakukan uang juga menjadi perhatian, karena masih banyak ditemukan uang tidak layak edar akibat dilipat, distaples, atau dibasahi.
Selain tantangan geografis dan perilaku masyarakat, wilayah 3T juga berdekatan dengan perbatasan negara lain. Di sejumlah daerah, masih ditemukan penggunaan mata uang asing dalam transaksi sehari-hari, yang berpotensi mengganggu kedaulatan Rupiah sebagai alat pembayaran sah di Indonesia. Karena itu, edukasi mengenai cinta, bangga, dan paham Rupiah menjadi bagian penting dari kegiatan ERB.
Sinergi BI dan TNI AL dalam ekspedisi ini terbukti efektif menjaga keutuhan dan kedaulatan NKRI. TNI AL berperan dalam pengamanan wilayah dan mobilisasi logistik laut, sementara BI memastikan ketersediaan dan kelayakan uang Rupiah di setiap daerah yang disinggahi. Kolaborasi ini juga memperkuat literasi keuangan masyarakat pesisir dan kepulauan.
Sejak pertama kali digelar pada 2012, ERB telah menjangkau 655 pulau melalui 132 kegiatan kas keliling. Pada tahun 2024, tercatat 18 ekspedisi dengan total nilai penukaran uang mencapai Rp164,4 miliar. Tahun ini, ERB 2025 di wilayah Sulawesi Selatan akan berlangsung pada 21–27 Oktober 2025, menyasar lima pulau di tiga kabupaten: Tanakeke (Takalar), Kambuno, Kanalo, Batanglampe (Sinjai), dan Bontosunggu (Kepulauan Selayar).
Melalui ERB 2025, Bank Indonesia berkomitmen memperluas jangkauan layanan kas sekaligus memperkuat literasi masyarakat mengenai pentingnya menjaga Rupiah. Sinergi dengan berbagai pihak diharapkan mampu mewujudkan Rupiah yang berdaulat, berdaya, dan diterima di seluruh pelosok Indonesia—sebagai wujud nyata membangun Indonesia maju dari pesisir hingga perbatasan.(**)