Warga Bontoala Keluhkan Selokan Meluap Seminggu, Soroti Minimnya Penanganan Pemerintah

Berita Inews
Berita Inews
Berita Inews

BERITAINEWS MAKASSAR — Warga di dua kelurahan di Kecamatan Bontoala, yakni Bontoala Tua dan Baraya, Makassar, mengeluhkan meluapnya air selokan ke jalan raya selama sepekan terakhir. Senin, 27 Oktober 2025.

Kondisi ini dipicu oleh drainase yang tersumbat dan menimbulkan bau tak sedap, serta menimbulkan ancaman bagi warga. Warga merasa diabaikan oleh pemerintah daerah terkait penanganan masalah ini.

Bacaan Lainnya

Pantauan di lapangan menunjukkan, luapan air bercampur sampah terlihat jelas di Jalan Kandea 2 lorong 116 dan Jalan Bungaejaya. Selain mengganggu kenyamanan pengguna jalan, aroma tak sedap yang menyengat juga menjadi pemicu keluhan utama warga sekitar.

Sejumlah drainase di wilayah ini memang diketahui sudah tua dan kurang terawat, sehingga rentan terhadap penyumbatan, terutama saat memasuki musim hujan.

Iwan, salah satu warga setempat, menuturkan bahwa masalah ini sudah berlangsung selama satu minggu penuh tanpa adanya tindakan berarti dari pihak yang berwenang. “Air selokan meluap sudah seminggu ini, sampahnya juga ikut naik ke jalan. Kami sudah lapor, mulai dari pihak kelurahan sampai Dinas PU, tapi sampai sekarang belum ada penanganannya,” keluh Iwan dengan nada kecewa.

Ia menambahkan, kekhawatiran terbesar warga adalah jika hujan deras kembali mengguyur, air dan sampah dapat masuk ke dalam rumah mereka, menyebabkan kerugian lebih lanjut. Kondisi drainase yang tersumbat parah, terutama di Jalan Bungaejaya, menyebabkan kotoran udara dan material dengan mudah naik ke badan jalan, menciptakan wadah yang tidak higienis.

Meskipun laporan telah disampaikan berulang kali, baik ke pihak Kelurahan maupun Dinas Pekerjaan Umum (PU), ketua Rt dan warga merasa aspirasi mereka belum mendapat respon yang memadai. Kurangnya kepedulian dan tindak lanjut dari instansi terkait membuat warga semakin frustasi dengan masalah lingkungan ini.

Oleh karena itu, warga Bontoala berharap Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, dapat segera turun tangan melihat langsung kondisi drainase di wilayah mereka. Mereka mendesak agar pemerintah kota tidak hanya menanggapi laporan, tetapi juga mengambil langkah-langkah konkret dan berkelanjutan untuk mengatasi masalah drainase yang telah lama menjadi momok bagi warga.
Kehadiran dan kepedulian pimpinan daerah dinilai sangat krusial untuk mencegah dampak yang lebih buruk, terutama di tengah potensi peningkatan curah hujan. (Fjrn)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *