BERITAINEWS GOWA — Sejumlah nasabah aktif E – Batara PT Pos Indonesia mendatangi Kantor Regional 6 PT Pos Indonesia ( Kalimantan, Maluku, Sulawesi dan Papua ) di Jalan AP Pettarani, Kota Makassar, Sulsel, Senin 3 November 2025, siang tadi.
Dengan membawa sejumlah foto kopi buku tabungan, sejumlah nasabah PT Pos Indonesia berharap ada kepastian uang mereka ditabungan bisa kembali dengan utuh.
Sebanyak 38 nasabah di Gowa, Sulawesi Selatan, yang sebagian besar adalah pedagang kecil, tukang sapu, dan pengemudi ojek, dengan dugaan penipuan investasi yang melibatkan mantan Kepala Pos Cabang Unit Malino, Andi Indrajaya.
Total kerugian nasabah mencapai angka fantastis, yaitu Rp 1.075.038.000 (Satu Miliar Tujuh Puluh Lima Juta Tiga Puluh Delapan Ribu Rupiah).
Rahmawati Nur (korban) mengungkapkan bahwa mereka dibujuk langsung oleh Indrajaya untuk menabung di layanan pos tersebut dengan iming-iming yang sangat menarik: tidak ada biaya administrasi, bunga yang tinggi, dan kemudahan penarikan kapan saja.
“Andi Indrajaya mendatangi kami langsung dari rumah ke rumah. Dia berjanji kepada kami bahwa di pos lebih bagus menabung,” ujar Rahmawati.
Para nasabah yang rata-rata berada pada tingkat rendah ini rutin menyetor uang mereka selama periode tertentu. Rahmawati mengaku Indrajaya bahkan menggunakan taktik tekanan, mengatakan bahwa ia akan dimutasi jika tidak mencapai target tabungan. Taktik ini berhasil menjaring masyarakat kecil yang ingin mendapatkan keuntungan tabungan lebih baik.
Namun, janji manis itu seketika sirna. Ketika nasabah mencoba menarik dana mereka, mereka dihadapkan pada kenyataan pahit: uang mereka tidak bisa ditarik. Parahnya, buku tabungan yang selama ini mereka pegang ternyata hanyalah “gambaran” dan tidak memiliki nilai transaksi yang valid.
“Sampai hari ini ternyata kami tidak bisa menarik. Ternyata buku yang tertulis itu hanya gambaran saja. Kita tidak bisa sama sekali tambah menarik,” korban tersebut, yang kini kehilangan seluruh modal atau tabungan masa depan mereka.
Kasus ini semakin rumit setelah adanya intervensi tim audit dari PT. POS beberapa waktu lalu. Tim tersebut turun menemui para korban, meminta data, dan menjanjikan solusi.
Mereka berjanji bahwa penempatan dana akan dilakukan beberapa bulan setelah acara “Beautiful Malino” selesai. Pertemuan tersebut sempat memberikan harapan besar bagi 38 nasabah yang terpuruk.
“Tim pos mengatakan bahwa kami meminta data katanya tim audit. Begitu menjanjikan beberapa bulan ke depan setelah Beautiful Malino itu ada penggantian. Hanya sampai sekarang belum ada,” jelas Rahmawati perwakilan salah satu nasabah.
Para korban saat ini menuntut tanggung jawab penuh dari PT. POS. Mereka mendesak agar janji penempatan dana segera direalisasikan, mengingat dana yang hilang adalah hasil jerih payah para pekerja kecil yang sangat membutuhkan modal tersebut untuk kelangsungan hidup mereka.
Mereka berharap pihak manajemen PT. POS mengambil tindakan cepat dan konkret terhadap kerugian yang disebabkan oleh ulah oknum kepala cabang Unit tersebut. (Bn)