BERITAINEWS MAKASSAR — Kepolisian Resor Kota Besar (Polrestabes) Makassar bersama Badan Narkotika Nasional (BNN) dan Kepolisian Daerah (Polda) Sulawesi Selatan menggelar operasi gabungan berskala besar pada Sabtu ini. Operasi ini terfokus pada kampung-kampung yang terindikasi kuat sebagai sarang peredaran narkoba.
“Kami bersama-sama dengan BNN, bersama-sama dengan Polda, ini operasi bersama dengan seluruh BNN di seluruh Indonesia,” ujar Kapolrestabes Makassar Kombes Pol Arya Perdana. Minggu, 9 November 2025.”Terus melakukan operasi di kampung yang terindikasi banyak narkotikanya.
Dalam operasi yang melibatkan pasukan dari Brigade Mobil (Brimob), Polda Sulsel, dan BNN, petugas menyasar Target Operasi (TO) narkoba, pelaku pengedar, serta menyita barang bukti yang diduga berkaitan dengan aktivitas narkotika. Selain itu, dilakukan tes urin terhadap individu yang diduga sebagai pengguna.
“Setelah itu diperolehlah beberapa Target Orang narkoba dan juga di sana kami melakukan tes urin terhadap pelaku-pelaku atau mungkin orang-orang yang menggunakan narkoba di sana,” jelas Kombes Pol Arya Perdana.
Mengenai jumlah pasti barang bukti narkoba, Kapolrestabes Makassar mengarahkan untuk konfirmasi lebih lanjut kepada BNN, mengingat pelaku dan barang bukti telah diserahkan kepada lembaga tersebut.
Namun, dalam operasi tersebut, petugas juga berhasil mengamankan sejumlah barang bukti lain yang tidak terkait langsung dengan narkoba, seperti panah busur dan parang. Barang-barang ini kini tengah diproses oleh Direktorat Kriminal Umum (Krimum).
“Lebih tepatnya akan dibicarakan di BNN, karena di BNN sudah ditahan di sana,” terang Kombes Pol Arya Perdana. “Selebihnya memang kami mendapatkan ada panah busur, ada parang, itu kami proses di Krimum sini.
Menariknya, ditemukan indikasi adanya keterkaitan antara peredaran narkoba dengan aksi tawuran yang sering terjadi di beberapa wilayah, salah satunya di Sapiria. “Dan itu ada terkait dengan peributan tawuran di Sapiria. Jadi soal barang-barang narkoba mungkin BNN lebih tepatnya, dia yang tahu. Tapi kalau untuk masalah tawuran memang ada di sini,” ungkapnya.
Kombes Pol Arya Perdana menambahkan bahwa ada indikasi pelaku tawuran juga terlibat dalam propaganda narkoba. “Ada indikasi pelaku-pelaku tawurannya juga ada terindikasi dengan narkoba. Sehingga kami melakukan razia ke sana,” katanya.
Kapolrestabes Makassar berharap dengan adanya penangkapan dan operasi razia narkoba ini, angka tawuran di wilayah hukum Polrestabes Makassar dapat menurun, bahkan tidak terjadi lagi. “Harapannya dengan ada penangkapan, dengan ada razia ini narkoba, semoga tidak ada lagi tawuran yang terjadi,” tutupnya. (bas)