BERITAINEWS MAKASSAR — Setelah rumah-rumah warga menjadi sasaran pembakaran dalam bentrokan antara kelompok Sapiria dan Borta di Kecamatan Tallo Kota Makassar. Kejadian ini menambah daftar panjang kekerasan di wilayah tersebut. Selasa 18 November 2025.
Sebelumnya, bentrokan serupa terjadi dimana seorang warga sapiria inisial. (C) diduga tertembus peluru sanjata angin di kepala yang mengakibatkan meninggalkan dunia.
Kepolisian Resor Kota Makassar (Polrestabes Makassar) telah mengamankan lokasi kejadian. Seluruh unsur kepolisian, termasuk personel Polsek setempat, Satuan Reserse Kriminal (Reskrim), Intelijen, dan Reserse Narkoba, dikerahkan ke lokasi kejadian untuk menangani situasi yang semakin memanas.
Kepala Satuan Reserse Kriminal Polrestabes Makassar, AKBP Devin Sujana, menjelaskan respons awal kepolisian. “Langkah pertama adalah mengamankan tempat kejadian perkara (TKP). Tadi banyak orang di sini, jadi kami melakukan pengamanan agar pemadam kebakaran bisa masuk dan memadamkan api seefektif mungkin,” ujar Sujana di lokasi.
Ia mengonfirmasi bahwa perkelahian tersebut telah dibubarkan oleh petugas. Namun, penyebab pasti kebakaran yang terjadi saat pasca bentrokan masih dalam penyelidikan intensif. “Mengenai penyebab kebakaran, kami masih menyelidikinya secara menyeluruh. Kami belum dapat mengambil kesimpulan apa pun. Tim kami sudah berada di lapangan untuk melakukan penyelidikan,” tambahnya.
Polisi juga mengonfirmasi bahwa mereka sedang menyelidiki laporan kematian tetapi tidak dapat memberikan rincian lebih lanjut karena penyelidikan masih berlangsung.
AKBP Sujana menyoroti tantangan yang dihadapi penegakan hukum dalam situasi seperti itu, dengan mencatat bahwa petugas terkadang menghadapi perlawanan dari kelompok yang bentrok dan bahkan dari warga setempat, termasuk wanita, yang dapat menghalangi akses mereka ke area tersebut.
Dalam imbauan yang tegas kepada masyarakat, Sujana menekankan bahwa kunci untuk menghentikan tawuran ini terletak pada masyarakat itu sendiri. “Yang bisa menghentikan tawuran adalah kemauan masyarakat itu sendiri. Itu yang terpenting. Kami berharap semua pihak, masyarakat, orang tua, dan ibu-ibu, dapat bekerja sama untuk menjaga lingkungan tempat tinggal kita,” desaknya.
Ia mengimbau keluarga-keluarga untuk mencegah anggota mereka terlibat dalam kekerasan. “Jika kita tidak bisa mencegah orang lain berkelahi, kita harus mencegah pihak kita sendiri terlibat. Jika semua pihak mulai menyadari hal ini, Insya Allah, kita bisa segera menyelesaikan masalah ini,” pungkas Sujana.
Atas perintah Kapolrestabes Makassar, personel tetap dikerahkan di beberapa titik strategis. Tim investigasi gabungan yang terdiri dari petugas dari Polsek, Polres, dan Polda Sulsel terus bekerja di lokasi kejadian.(bn)