ROJALI Dorong PT Vale Percepat Transformasi Energi Bersih

Berita Inews
Berita Inews
Berita Inews

BERITAINEWS, Makassar – PT Vale Indonesia terus memperkuat langkah transformasi energi bersih melalui berbagai inovasi yang berorientasi pada prinsip lingkungan, sosial, dan tata kelola (ESG). Komitmen ini diwujudkan melalui target ambisius perusahaan untuk mencapai Net Zero Emission (NZE) pada tahun 2050, lebih cepat satu dekade dari target nasional.

Untuk mendukung visi tersebut, PT Vale secara konsisten meningkatkan penggunaan energi baru terbarukan (EBT). Selain memaksimalkan tiga pembangkit listrik tenaga air (PLTA) yang dimiliki, perusahaan juga memperluas penggunaan kendaraan listrik mulai dari mobil operasional, bus, hingga truk pengangkut.

Bacaan Lainnya

Salah satu inovasi yang kini menjadi perhatian nasional adalah program Jalur Alternatif Hydropower Plant Supply untuk Auxiliary Grid, yang lebih dikenal sebagai ROJALI. Program ini dirancang untuk memanfaatkan energi PLTA sebagai pengganti PLTD ketika dilakukan pemeliharaan pada jaringan listrik auxiliary.

Keberhasilan program ROJALI mendapat pengakuan melalui dua penghargaan bergengsi, yakni PROPER Emas 2024 dan Green Leadership Award dari Kementerian Lingkungan Hidup. Capaian ini menjadi bukti bahwa inovasi energi bersih tak hanya berfungsi teknis, tetapi juga memberikan dampak strategis bagi keberlanjutan industri nikel.

Wakil Presiden Direktur merangkap Chief Operation and Infrastructure Officer PT Vale, Abu Ashar, menjelaskan bahwa ROJALI terbukti mampu menekan emisi CO₂ hingga 57 persen dari operasi PLTD. Efisiensi ini juga mengurangi konsumsi bahan bakar fosil secara signifikan serta mendukung percepatan transisi energi bersih nasional.

Program ROJALI berawal dari kajian Life Cycle Assessment (LCA) tahun 2022 yang menunjukkan tingginya kebutuhan energi non-terbarukan pada sejumlah unit operasi, termasuk Reduction Kiln. Melalui hasil kajian tersebut, PT Vale merancang solusi untuk memastikan pasokan listrik tetap stabil tanpa ketergantungan pada PLTD selama pemeliharaan jaringan.

Implementasi program ini memastikan jaringan auxiliary tetap memperoleh suplai energi langsung dari PLTA meski sedang terjadi pemeliharaan rutin maupun perbaikan insidentil. Langkah ini bukan hanya menekan penggunaan bahan bakar fosil, tetapi juga menjamin keandalan pasokan energi secara berkelanjutan bagi seluruh proses produksi.

Sebagai sumber energi bersih, PLTA berperan penting dalam menekan emisi gas rumah kaca serta menghilangkan polutan udara yang biasanya dihasilkan dari penggunaan PLTD. PT Vale menyebut bahwa upaya ini sejalan dengan komitmen perusahaan menurunkan emisi karbon sebesar 30 persen pada 2030.

Program ROJALI turut mengintegrasikan prinsip ekonomi sirkular dan memberikan efisiensi signifikan bagi perusahaan. Pada semester pertama 2023, PT Vale mencatat penghematan energi mencapai 787.220 GJ, setara dengan efisiensi biaya sebesar Rp585,7 miliar yang sebelumnya dialokasikan untuk pembelian bahan bakar HSD.

Dari sisi operasional, ROJALI juga mendorong perubahan positif pada sistem produksi dengan optimalisasi rantai nilai. Selama periode tersebut, perusahaan bahkan tidak lagi membutuhkan pasokan HSD untuk jaringan auxiliary, menegaskan keberhasilan transisi menuju energi yang lebih bersih dan efisien.(**)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *