MoU Strategis PSM–Cahaya Bone Dorong Sport Tourism Sulsel

Berita Inews
Berita Inews

BERITAINEWS MAKASSAR – PSM Makassar dan perusahaan otobus Cahaya Bone resmi menandatangani nota kesepahaman (MoU) sebagai langkah memperkuat kolaborasi strategis antara dua ikon besar asal Sulawesi Selatan. Penandatanganan berlangsung pada Selasa (2/12/2025) di Makassar dan dihadiri manajemen Kala Transport & Logistics sebagai holding Cahaya Bone serta jajaran manajemen PSM Makassar.

Kerja sama ini tidak sekadar memperluas hubungan bisnis, melainkan memperkokoh identitas kolektif masyarakat Sulsel. PSM Makassar dikenal sebagai simbol perjuangan sepak bola, sementara Cahaya Bone selama puluhan tahun menjadi penghubung utama transportasi di wilayah Sulawesi.

Bacaan Lainnya

Chief Executive Officer Kala Transport, Andi Muhammad Gunawan, menegaskan bahwa kolaborasi ini lahir dari sejarah panjang dua institusi yang tumbuh bersama masyarakat. Menurutnya, kerja sama tersebut adalah wujud sinergi budaya dan ekonomi yang saling menopang.

“PSM bukan hanya tentang sepak bola. Ini adalah jiwa, budaya, dan semangat masyarakat Jeppe’ Eja. Sementara Cahaya Bone adalah bagian dari kehidupan sosial ekonomi warga—menghubungkan keluarga, perdagangan, pendidikan, dan aktivitas sehari-hari,” ujar Gunawan.

Ia juga mengungkapkan bahwa Cahaya Bone akan melakukan ekspansi layanan ke Pulau Jawa pada 2026. Beberapa trayek baru direncanakan dibuka, seperti Jogja, Semarang, dan Surabaya.

MoU ini akan memperluas bentuk kerja sama yang sebelumnya hanya sebatas dukungan transportasi untuk tim dan suporter. Ke depan, sinergi akan mencakup integrasi transportasi pertandingan, layanan logistik, promosi, hingga kolaborasi pemasaran.

“Kalau sebelumnya kami hanya menjemput dan mengantar, kini level kolaborasinya naik kelas menjadi sinergi transportasi sekaligus marketing,” tambah Gunawan.

Direktur Komersial PSM Makassar, Hafit T. Mas’ud, menambahkan bahwa kerja sama ini lahir dari hubungan panjang antara klub dan Cahaya Bone, termasuk dalam mendukung suporter selama pertandingan di Makassar maupun Parepare.

“Kami sudah bersama Cahaya Bone sejak 2010. Saat homebase pindah ke Parepare, mereka ikut membantu memobilisasi suporter dari Mattoanging. Banyak suporter PSM yang juga pelanggan mereka, jadi ada ikatan emosional dan tanggung jawab moral,” ujar Hafit.

Ia menegaskan bahwa MoU ini akan memperbaiki kualitas layanan transportasi pertandingan, termasuk keamanan dan koordinasi mobilitas pendukung klub. Menurutnya, pengalaman musim-musim sebelumnya menunjukkan perlunya sinergi yang lebih kuat.

Dalam kesempatan tersebut, manajemen PSM Makassar menyampaikan apresiasi atas konsistensi Cahaya Bone yang selama ini menjadi mitra setia klub dan masyarakat sepak bola Sulsel. Kerja sama ini dianggap sebagai simbol persatuan dua warisan lokal yang memiliki pengaruh besar.

MoU ini juga diyakini menguatkan ekosistem sport tourism Sulawesi Selatan dengan memperlancar mobilitas suporter, pemain, serta aktivitas komersial yang mendukung industri olahraga daerah.

Sinergi antara PSM Makassar dan Cahaya Bone diharapkan menghadirkan dampak positif yang lebih luas bagi masyarakat, baik dari aspek pelayanan transportasi maupun pemberdayaan ekonomi lokal.

Kolaborasi ini sekaligus menjadi contoh bagi institusi lokal lainnya untuk bergerak bersama membangun kebanggaan daerah. Keduanya optimistis bahwa kerja sama strategis ini dapat memperkuat identitas Sulawesi Selatan di panggung nasional.

Dengan penandatanganan MoU tersebut, PSM Makassar dan Cahaya Bone resmi memasuki babak baru kolaborasi yang bukan hanya praktis, tetapi juga sarat makna bagi masyarakat yang selama ini tumbuh bersama mereka.(Bn/BB)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *