BERITAINEWS MAKASSAR — Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, memaparkan sejumlah capaian strategis Pemerintah Kota Makassar sepanjang akhir tahun 2025 dalam kegiatan Diskusi Publik dan Refleksi Akhir Tahun DPRD Kota Makassar dengan tema “DPRD Kota Makassar Membaca Isu, Merespon Aspirasi”, yang digelar di Hotel Aston Makassar, Rabu (24/12/2025).
Hadir pada kesempatan ini, Wakil Wali Kota Makassar Aliyah Mustika Ilham, Ketua dan wakil ketua DPRD Makassar, dan Sekretaris DPRD Kota Makassar, Andi Rahmat Mappatoba, Kepala Dinas Komunikasi dan Infromatika (Diskominfo) Kota Makassar Muhammad Roem.
Dalam sambutannya, Munafri menyampaikan bahwa berbagai hasil survei independen menempatkan kinerja Pemerintah Kota Makassar pada tren yang semakin positif.
Berbagai indeks pembangunan yang menjadi kebutuhan utama Kota Makassar menunjukkan peningkatan signifikan.
“Dari refleksi dan survei terakhir, alhamdulillah capaian kinerja Pemerintah Kota Makassar berada di angka 87,2 persen,” jelas Munafri.
“Ini menjadi gambaran bahwa apa yang kita lakukan berada di jalur yang benar,” sambung Ketua DPD II Golkar Makassar ini.
Meski demikian, ia menegaskan bahwa pelayanan publik yang berjalan saat ini masih belum sepenuhnya sempurna.
Oleh karena itu, empat tahun ke depan akan dimanfaatkan secara maksimal untuk memperkuat seluruh proses layanan agar respons pemerintah terhadap kebutuhan masyarakat dapat berjalan lebih optimal.
“Good governance telah kita lewati. Ke depan kita akan masuk pada fase impactful governance, yakni pemerintahan yang benar-benar menghadirkan dampak langsung bagi masyarakat, baik dampak ekonomi, sosial, maupun dampak lain yang berujung pada pertumbuhan dan kesejahteraan,” tegasnya.
Lebih lanjut mantan Bos PSM itu menekankan bahwa visi pemerintahan berdampak tidak akan dapat terwujud tanpa adanya keselarasan dan kolaborasi yang kuat antara Pemerintah Kota Makassar dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD).
Relasi ini lanjut dia, mungkin belum sempurna, tetapi akan terus ditingkatkan kolaborasi yang baik, sehingga masih memiliki banyak waktu untuk menyempurnakannya.
“Tidak ada yang lebih baik selain kita berjalan bergandengan tangan untuk Kota Makassar. Dalam kurang lebih sepuluh bulan ini, sudah banyak hal yang kita lakukan bersama,” tuturnya.
Ia juga menuturkan, berbagai persoalan sosial yang masih dihadapi masyarakat Kota Makassar. Menurutnya, persoalan tersebut bukanlah masalah yang mudah, namun juga bukan persoalan yang mustahil untuk diselesaikan apabila dihadapi secara bersama-sama.
“Persoalan sosial harus kita dudukkan pada tempatnya dan diselesaikan secara kolaboratif. Partisipasi masyarakat harus menjadi bagian penting dalam proses pembangunan Kota Makassar,” ungkap Munafri.
Munafri juga menyampaikan, apresiasi dan terima kasih kepada DPRD Kota Makassar, mulai dari pimpinan hingga seluruh anggota, atas sinergi yang telah terbangun selama ini.
“Masih banyak pekerjaan rumah dan persoalan yang harus kita selesaikan bersama. Jangan pernah berhenti untuk menjadi bagian dalam proses pembangunan masyarakat Kota Makassar,” imbuh politisi Golkar itu.
Dari sisi makro ekonomi, Wali Kota menyampaikan bahwa kondisi perekonomian Kota Makassar menunjukkan kinerja yang menggembirakan.
Pertumbuhan ekonomi Makassar pada akhir tahun 2025 tercatat sebesar 5,39 persen, lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan ekonomi nasional maupun Provinsi Sulawesi Selatan.
Sementara itu, tingkat inflasi di Kota Makassar dinilai masih sangat terkendali, berada pada kisaran 2,6 hingga 2,7 persen.
“Ini menunjukkan bahwa stabilitas ekonomi dan daya beli masyarakat tetap terjaga,” katanya.
Pada sektor kepemudaan, Munafri mengungkapkan bahwa Indeks Pembangunan Pemuda (IPP) Kota Makassar juga mengalami peningkatan signifikan.
Dari target awal 59 poin, hasil survei terbaru menunjukkan IPP Makassar mencapai angka 65 persen, melampaui capaian nasional maupun provinsi.
Ia menilai capaian tersebut tidak terlepas dari hadirnya berbagai ruang pemberdayaan anak muda, salah satunya Makassar Creative Hub, yang mampu menjawab kebutuhan generasi muda dalam pengembangan kapasitas, upgrading, dan upscaling kemampuan.
“Dengan dukungan dan persetujuan teman-teman DPRD, insya Allah pada tahun 2026 Makassar Creative Hub akan hadir menjadi empat unit di Kota Makassar,” sebut Appi.
Meski berbagai capaian telah diraih, Munafri menegaskan bahwa Pemerintah Kota Makassar tidak ingin melangkah terlalu jauh pada perbandingan dengan kota-kota besar dunia.
Fokus utama pemerintah saat ini adalah memastikan fondasi pembangunan yang berpihak pada kesejahteraan masyarakat dapat terbangun dengan kuat.
“Biarkan proses pembangunan ini benar-benar dirasakan manfaatnya berdampak oleh masyarakat. Jika manfaat itu nyata, maka apresiasi akan mengalir dengan sendirinya,” tukasnya.
Sedangkan, Wakil Wali Kota Makassar, Aliyah Mustika Ilham, menegaskan pentingnya sinergi yang kuat antara lembaga legislatif dan eksekutif dalam membaca isu-isu strategis serta merespon aspirasi masyarakat secara berkelanjutan.
Menurut Aliyah, forum diskusi dan refleksi akhir tahun menjadi ruang strategis bagi seluruh pemangku kepentingan untuk melakukan evaluasi menyeluruh terhadap kinerja pembangunan yang telah berjalan, sekaligus menyelaraskan langkah ke depan agar kebijakan yang dihasilkan benar-benar berpijak pada kebutuhan riil masyarakat.
“Diskusi publik dan refleksi akhir tahun ini menjadi ruang yang sangat penting untuk mengevaluasi kinerja bersama, sekaligus memastikan bahwa setiap kebijakan yang diambil benar-benar lahir dari kebutuhan dan aspirasi masyarakat Kota Makassar,” ujar Aliyah.
Ia menekankan bahwa keberhasilan pembangunan daerah tidak dapat dilepaskan dari kolaborasi yang harmonis antara DPRD sebagai representasi rakyat dengan Pemerintah Kota sebagai pelaksana kebijakan.
Sinergi tersebut dinilai menjadi kunci dalam menghadirkan pembangunan yang responsif, transparan, dan berkeadilan.
“Sinergi yang kuat antara DPRD dan Pemerintah Kota adalah kunci dalam menghadirkan pembangunan yang responsif, transparan, dan berkeadilan, sehingga manfaatnya dapat dirasakan secara merata oleh seluruh lapisan masyarakat,” tuturnya.
Lebih lanjut, Aliyah Mustika Ilham menilai bahwa tantangan pembangunan ke depan semakin kompleks, mulai dari persoalan sosial, ekonomi, hingga peningkatan kualitas pelayanan publik.
Oleh karena itu, dibutuhkan komunikasi yang intensif, keterbukaan, serta kesamaan visi antara eksekutif dan legislatif dalam merumuskan kebijakan yang adaptif dan solutif.
Ia juga mengajak seluruh elemen, termasuk masyarakat, akademisi, dan pemangku kepentingan lainnya, untuk terus berpartisipasi aktif dalam proses pembangunan Kota Makassar.
Partisipasi publik, menurutnya, merupakan fondasi utama dalam menciptakan tata kelola pemerintahan yang demokratis dan berorientasi pada kepentingan rakyat.
“Dengan keterlibatan semua pihak, kita dapat memastikan bahwa pembangunan Kota Makassar berjalan sesuai harapan dan mampu menjawab tantangan masa depan,” pungkas Aliyah.