BERITAINEWS MAKASSAR — Kecamatan Tamalate, Kota Makassar, menerima kunjungan istimewa pada Kamis, 4 Desember 2025. Rombongan dari Desa Batuan, Kabupaten Gianyar, Provinsi Bali, tiba di Makassar dalam rangka kegiatan studi tiru (benchmarking) yang berfokus pada peningkatan kapasitas dan optimalisasi Tata Kelola Pemerintahan.
Kunjungan yang dijadwalkan berlangsung selama empat hari, mulai 4 hingga 7 Desember 2025, ini disambut langsung oleh Sekretaris Kecamatan Tamalate, Saddam Musma.
Desa Batuan memilih Kecamatan Tamalate—khususnya Kelurahan Tanjung Merdeka—sebagai lokasi studi karena dinilai berhasil menerapkan sejumlah inovasi pelayanan publik dan program penjajakan jenaring (networking) kelurahan yang efisien dan berbasis masyarakat.
Dalam keterangan resminya, Sekretaris Kecamatan Saddam Musma menyampaikan apresiasi atas kepercayaan yang diberikan oleh Pemerintah Desa Batuan. Menurutnya, kegiatan studi tiru adalah momen penting untuk berbagi praktik terbaik antar daerah.
“Kami merasa terhormat menjadi tujuan studi banding oleh Desa Batuan dari Bali. Ini menunjukkan bahwa inovasi pelayanan dan program jenaring Kelurahan yang kami jalankan di Tamalate memiliki dampak positif dan bisa menjadi contoh,” ujar Saddam Musma saat menyambut rombongan.
Saddam menjelaskan bahwa fokus utama yang akan dipelajari tim dari Gianyar adalah bagaimana Kelurahan Tanjung Merdeka mengelola tata kelola pemerintahan yang responsif, termasuk digitalisasi pelayanan dan upaya membangun jaringan kerja sama dengan berbagai pihak untuk mempercepat pembangunan di tingkat kelurahan.
Rombongan dari Bali diharapkan mendapatkan pemahaman mendalam mengenai strategi operasional di lapangan, mulai dari manajemen administrasi, partisipasi masyarakat, hingga implementasi program unggulan pemerintah kota yang disinergikan di tingkat kecamatan.
Studi ini tidak hanya sekedar pertukaran data, namun juga bertujuan untuk membangun jejaring kerja yang sama yang kuat antara Makassar dan Gianyar, Bali, dalam upaya bersama meningkatkan kualitas pelayanan publik dan kapasitas sumber daya manusia di pemerintahan daerah.
Diharapkan, setelah kepulangan mereka pada 7 Desember 2025, Desa Batuan dapat mengadaptasi model-model tata kelola pemerintahan yang dianggap berhasil di Kecamatan Tamalate untuk diterapkan dan disesuaikan dengan kebutuhan lokal di Gianyar. (*)