BERITAiNEWS MAKASSAR — Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sulawesi Selatan dan Barat (Sulselbar) telah melansir penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) terbesar yang difokuskan pada sektor pertanian.
Program penyaluran KUR ini bertujuan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi di daerah, khususnya bagi para petani dan pelaku usaha di sektor pertanian.
Kepala perwakilan Otoritas Jasa Keuangan Provinsi Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat (OJK Sulselbar) Darwisman, mengatakan penyaluran KUR terbesar pada sektor pertanian sebesar Rp6,41 triliun dengan share 44,96 persen.
Hal ini sejalan dengan provinsi Sulsel yang mengandalkan perekonomiannya di bidang agriculture atau pertanian yang di dalamnya termasuk perkebunan,”ucap Darwisman di kegiatan Journalis Update Jumat, 15 November 2024.
Selain itu penyaluran kur terbesar kedua adalah sektor perdagangan yang tercatat sebanyak Rp4,89 triliun dengan share 34,33 persen.
Penyaluran KUR sendiri didominasi oleh segmentasi mikro dengan penyaluran mencapai Rp11,53 triliun dengan share 80,90 persen.
Dengan adanya dukungan pembiayaan yang lebih mudah diakses. Penyaluran KUR di sektor pertanian ini merupakan langkah strategis untuk meningkatkan ketahanan pangan regional.
Selain itu, OJK juga mencatat Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Sulsel yang mengalami peningkatan dari tahun ke tahun, sejak 2020 – 2023 rata-rata pertumbuhan 0,60 persen. “Mudahan ini sejalan dengan capaian ekonomi kita,” harapnya.
IPM Sulsel pada 2020 tercatat 73,08, lalu 2021 naik 73,38 poin, 2022 kembali bertambah 73,96 dan 2023 Capai 74,60 poin, sedangkan IPM Nasional 2023 tercatat 74,39.
Berdasarkan data BPS Gini Ratio Sulsel juga terus membaik data per Maret 2024 tercatat 0,363.
Angka ini mengalami penurunan jika dibandingkan dengan Gini Ratio Maret 2023 dan Gini Ratio Maret 2022 yang sebesar 0,377. (*)