BERITAINEWS MAKASSAR — Dalam rangkaian Gebyar PKK Kota Makassar memperingati Hari Kesatuan Gerak (HKG) PKK ke-53, TP PKK Kota Makassar melalui Pokja III menggelar Kompetisi Fashion Show Wastra Sulsel di Atrium Trans Square TSM Makassar, Jumat (22/8/2025).
Sebanyak 15 peserta yang merupakan mewakili Kecamatan se-Kota Makassar tampil memukau dengan balutan kain khas Sulawesi Selatan. Mereka unjuk pesona dan kreativitas dalam memadukan wastra daerah agar tetap anggun dan modern.
Tiga juri dihadirkan untuk menilai para peserta, masing-masing Ketua TP PKK Kota Makassar Melinda Aksa, desainer nasional Chyms, dan desainer Dekranasda Makassar Athifa Azhary.
Kriteria penilaian meliputi kreativitas, keanggunan, serta kemampuan menampilkan wastra Sulsel sebagai identitas budaya.
Ketua TP PKK Kota Makassar, Melinda Aksa, mengapresiasi antusiasme peserta. Ia menekankan bahwa wastra Sulsel harus terus dilestarikan melalui berbagai wadah kreatif, termasuk fashion show.
“PKK tidak hanya berperan dalam pemberdayaan keluarga, tetapi juga menjaga warisan budaya. Fashion show ini membuktikan bahwa wastra Sulsel bisa tampil modern tanpa kehilangan nilai tradisinya,” kata Melinda.
Menurutnya, kegiatan ini juga menjadi ajang silaturahmi dan berbagi inspirasi. “Semoga semakin banyak masyarakat yang mencintai, menggunakan, dan melestarikan wastra Sulsel dalam kehidupan sehari-hari,” ujarnya.
Kompetisi ini akhirnya menobatkan Ketua TP PKK Kecamatan Mariso, Sugiarti Slamet Aswin, sebagai juara pertama. Disusul Kecamatan Tallo di posisi kedua, Kecamatan Ujung Tanah di posisi ketiga, dan Kecamatan Kepulauan Sangkarrang yang meraih juara favorit.
“Alhamdulillah, kami sangat bersyukur bisa menjadi bagian dari fashion show ini, apalagi keluar sebagai pemenang. Kegiatan ini bukan sekadar lomba, tetapi ruang untuk menampilkan keindahan dan kekayaan wastra Sulawesi Selatan yang penuh makna budaya,” ungkap Sugiarti.
Kompetisi fashion show ini menjadi salah satu sorotan utama dalam Gebyar PKK Kota Makassar, sekaligus meneguhkan komitmen PKK menjaga warisan budaya dan mendorong pemberdayaan perempuan melalui karya nyata. (*)