BERITAINEWS, TOWUTI – Memasuki hari ke-15 penanganan kebocoran pipa minyak di Kecamatan Towuti, Kabupaten Luwu Timur, PT Vale Indonesia Tbk (PT Vale) menegaskan komitmennya untuk melaksanakan pemulihan secara transparan, berkelanjutan, dan berbasis partisipasi masyarakat.
Pemulihan dilakukan dengan dua pendekatan utama, yakni pendataan ilmiah yang komprehensif serta gotong royong bersama warga. Hingga Minggu (7/9/2025), tim gabungan dari Pemda Luwu Timur, BPBD, aparat desa, dan PT Vale mencatat 126 laporan resmi melalui posko pengaduan maupun hotline 24 jam.
Data tersebut mencakup dampak pada 42 lahan sawah, 28 kebun, 19 empang, serta 37 kasus terkait akses air bersih dan peternakan. Menurut PT Vale, hasil pendataan ini akan menjadi dasar pemetaan kompensasi dan strategi pemulihan jangka panjang.
“Basis data yang kami himpun bukan hanya mencatat kerugian, tetapi juga menjadi instrumen untuk merancang solusi yang terukur, adil, dan akuntabel,” ujar Endra Kusuma, Head of External Relation PT Vale Indonesia Tbk.
Selain pendataan, PT Vale juga melibatkan warga secara langsung dalam aksi lapangan. Selama lima hari terakhir, 60 warga dari Desa Lioka dan Baruga bergabung membersihkan sisa minyak di sepanjang sungai secara bergiliran.
Ali Bastian, petani asal Dusun Molindowe, mengaku senang dengan pola kerja sama tersebut. “Kami merasa dihargai karena dilibatkan langsung dalam memulihkan lahan dan air yang kami gunakan sehari-hari,” ungkapnya.
Hal senada disampaikan Asrul Akhmad, warga Desa Matompi. Menurutnya, proses pendataan memberikan kepastian bahwa lahan mereka yang terdampak tidak diabaikan. “Kami bersabar menunggu proses karena melihat keseriusan PT Vale dan pemerintah,” katanya.
PT Vale menegaskan bahwa pemulihan Towuti bukan sekadar respons atas krisis, tetapi momentum memperkuat solidaritas, transparansi, dan ketahanan sosial masyarakat. “Fokus kami adalah mengembalikan ekosistem sekaligus memastikan keberlanjutan kehidupan warga,” tutup Endra. (**)