Hasil Uji Laboratorium Pastikan Lingkungan Towuti Aman

Berita Inews
Berita Inews

KEBOCORAN – Upaya pemulihan insiden kebocoran pipa minyak di Kecamatan Towuti terus berjalan dengan melibatkan tim ahli independen. PT Vale Indonesia Tbk bersama Pemerintah Kabupaten Luwu Timur melibatkan Disaster Risk Reduction Centre (DRRC) Universitas Indonesia untuk memastikan penanganan dilakukan sesuai standar ilmiah.

Selama tiga pekan terakhir, tim gabungan melakukan pengambilan sampel air, tanah, dan udara secara terbuka. Proses pengambilan dilakukan dengan pencatatan waktu, titik koordinat, serta penyegelan sesuai prosedur, sebelum kemudian diuji di laboratorium resmi.

Bacaan Lainnya

Hasil uji hingga 24 September 2025 menunjukkan kualitas lingkungan masih berada pada batas aman. Kadar Merkuri (Hg) terdeteksi sebesar 0.0008 mg/L, sedangkan Chromium (Cr6+) sebesar 0.01 mg/L, keduanya jauh di bawah baku mutu I.

Prof. Fatma Lestari, Ketua DRRC Universitas Indonesia, menegaskan bahwa proses pengambilan sampel dilakukan terbuka dan terdokumentasi. “Kami memahami kekhawatiran masyarakat. Karena itu, seluruh data berbasis sains dan dapat dipertanggungjawabkan. Jika masih ada keraguan, kami siap mendampingi agar warga benar-benar yakin,” ungkapnya.

Selain aspek ilmiah, PT Vale juga melakukan pemantauan lapangan berupa pembersihan sisa minyak di bantaran sungai. Kegiatan monitoring berkelanjutan terus digelar dengan melibatkan pemerintah dan masyarakat setempat.

Menurut perusahaan, pendekatan ini merupakan bagian penting dari strategi pemulihan menyeluruh. Tidak hanya sekadar memberikan kompensasi, tetapi juga memastikan keberlanjutan ekosistem dan kehidupan warga.

Kompensasi sendiri tengah dalam tahap verifikasi dampak. Skema yang disusun meliputi kerugian di sektor pertanian, perikanan, peternakan, hingga sumber air masyarakat. Pembagian kategori dilakukan berdasarkan tingkat keparahan rendah, sedang, hingga tinggi.

“Pendekatan berbasis klasifikasi ini kami lakukan agar penanganan dampak bisa tepat sasaran dan proporsional dengan kondisi riil,” jelas perwakilan PT Vale.

Sejumlah warga yang telah menyampaikan aduan juga mulai menerima tindak lanjut berupa klarifikasi maupun verifikasi lapangan. Hal ini menunjukkan adanya progres konkret dari komitmen perusahaan dalam menjawab aspirasi warga.

Langkah pemulihan yang ditempuh diharapkan tidak hanya meredakan keresahan masyarakat, tetapi juga memperkuat kolaborasi semua pihak. Transparansi hasil uji dan keterlibatan independen menjadi kunci untuk mengembalikan kepercayaan publik.

Insiden ini sekaligus menjadi pelajaran penting bagi semua pihak bahwa pemulihan lingkungan harus dilakukan dengan prinsip akuntabilitas dan keberlanjutan.(**)

 

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *