Indosat Dorong Kedaulatan AI Menuju Indonesia Emas 2045

Berita Inews
Berita Inews
Berita Inews

BERITAINEWS, Jakarta – Melalui laporan bertajuk Empowering Indonesia Report 2025, Indosat Ooredoo Hutchison bersama Twimbit menegaskan pentingnya pembangunan ekosistem kecerdasan buatan (AI) yang berdaulat di Indonesia. Laporan ini memaparkan langkah strategis yang dibutuhkan untuk mempercepat transformasi digital nasional yang inklusif, beretika, dan mandiri.

Laporan tersebut menyoroti bahwa Indonesia membutuhkan investasi sebesar USD 3,2 miliar hingga 2030 guna memperkuat infrastruktur komputasi nasional. Saat ini, kapasitas AI data center di Indonesia masih di bawah 1% dari total pasar global, menandakan perlunya percepatan pembangunan pusat data berbasis energi terbarukan serta perluasan jaringan 5G di berbagai wilayah.

Bacaan Lainnya

Dari sisi sumber daya manusia, Indonesia perlu menyiapkan 400 ribu talenta AI pada 2030. Dibutuhkan investasi senilai USD 968 juta untuk pendidikan, pelatihan, dan reskilling tenaga kerja di bidang teknologi digital. Upaya ini penting agar Indonesia tak hanya menjadi pengguna, tetapi juga pencipta inovasi AI yang sesuai dengan karakter bangsa.

Hingga saat ini, terdapat 364 startup AI di Indonesia dengan total pendanaan mencapai USD 1,08 miliar. Sejumlah inovasi lokal seperti Sahabat-AI V2 dan Large Language Model (LLM) berparameter 70 miliar turut mendukung bahasa Indonesia serta berbagai bahasa daerah seperti Jawa, Sunda, Bali, dan Batak. Langkah ini menjadi tonggak penting bagi pengembangan teknologi AI yang berakar dari kearifan lokal.

Manoj Menon, Founder dan CEO Twimbit, menyampaikan optimismenya terhadap potensi Indonesia dalam memimpin era AI berdaulat. “Dengan fondasi digital yang kuat dan ekosistem inklusif, Indonesia berpeluang menjadi pusat pertumbuhan AI di Asia, mempercepat terwujudnya visi Indonesia Emas 2045,” ujarnya.

Sementara itu, Vikram Sinha, President Director & CEO Indosat Ooredoo Hutchison, menegaskan komitmen perusahaannya dalam memperkuat kedaulatan digital bangsa. “Kedaulatan AI bukan hanya tentang teknologi, melainkan tentang masa depan yang dikendalikan oleh bangsa sendiri. Melalui inovasi dan kolaborasi, kami siap menghadirkan konektivitas serta solusi AI yang memberdayakan seluruh lapisan masyarakat,” jelasnya.

Laporan ini juga menggarisbawahi pentingnya tata kelola AI yang beretika dan transparan. Pendekatan lintas sektor menjadi kunci dalam mewujudkan ekosistem digital yang aman, adil, dan berkelanjutan bagi seluruh warga Indonesia.

Dengan sinergi antara pemerintah, swasta, akademisi, dan komunitas, Indonesia diharapkan mampu bertransformasi dari sekadar konsumen teknologi menjadi arsitek peradaban digital yang berdaulat.(**)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *