BERITAINEWS MAKASSAR — Institu Kalla secara resmi membuka penerimaan mahasiswa baru untuk tahun akademik 2025-2026, menawarkan pengalaman pendidikan yang inovatif dengan kurikulum yang dirancang untuk menjawab kebutuhan dunia usaha dan industri. Pendekatan “link and match” yang telah lama didengungkan pemerintah kini menjadi tulang punggung pendidikan di institusi ini.
Rektor Institu Kalla, Syamril STMPd., menjelaskan bahwa konsep “link and match” di Institu Kalla tidak hanya sebatas program magang. “Ini bukan semata-mata magang, melainkan dari desain kurikulumnya yang sudah kita lakukan,” ujar Syamril. Kamis ,13 November 2025
Institu Kalla memastikan keterlibatan dunia usaha dan industri sejak tahap perancangan kurikulum. Bahkan, para praktisi dari berbagai sektor diadakan secara rutin untuk mengajar di kelas, yakni setiap bulan, dan ini menjadi bagian dari kinerja program studi.
Institu Kalla menawarkan empat program studi unggulan yang sangat relevan dengan perkembangan zaman: Proyek Kewirausahaan, Bisnis Digital, Sistem Informasi, dan Manajemen Retail.
Syamril mengungkapkan bahwa program studi Bisnis Digital menjadi yang paling diminati, mencakup hampir 40% dari total mahasiswa baru pada periode sebelumnya, mencerminkan tren dan kebutuhan pasar yang tinggi.
Untuk mendukung pengembangan potensi mahasiswa, Institu Kalla juga menyediakan berbagai fasilitas dan program pendukung. Ini termasuk inkubator bisnis untuk calon wirausahawan, serta Career Development Center bagi mereka yang ingin berkarir sebagai profesional. Sebuah mata kuliah wajib bernama “Personal Development” juga diberikan sejak awal masuk, bertujuan untuk membentuk karakter dan kesiapan diri siswa.
Institu Kalla juga membuka jalur beasiswa dan penerimaan yang unik. Salah satunya adalah jalur “Portofolio Bisnis” yang menawarkan diskon biaya kuliah hingga 50%. Syaratnya, calon mahasiswa harus memiliki bisnis yang telah berjalan minimal satu tahun. Penilaian tidak hanya berpatok pada profit atau rugi, melainkan lebih fokus pada ide, ketekunan, dan passion calon mahasiswa dalam menjalankan usahanya.
Tidak hanya itu, institusi ini juga membimbing siswa SMA, khususnya dari sekolah Athira, yang memiliki proyek bisnis sebagai tugas akhir, menawarkan jalur lanjutan ke Institu Kalla. Beasiswa dan bantuan akademik bagi mahasiswa yang tidak mampu, bahkan hingga beasiswa 100% jika terjadi musibah seperti meninggalnya orang tua, juga menjadi bentuk komitmen sosial Institu Kalla.
Sinergi dengan industri juga terwujud dalam program khusus untuk penyerapan karyawan Kalla Group, seperti Telanggi. Lulusan dari program studi seperti Manajemen Retail dapat direkrut untuk kebutuhan digital marketing, sementara lulusan ICT (Sistem Informasi) dapat mengisi posisi programmer. “Beberapa alumnus kami dari Athira yang membutuhkan programmer, langsung kami ambil,” tambah Syamril.
Dengan berbagai program inovatif ini, Rektor Syamril berharap siswa kelas 12 memiliki pilihan studi yang beragam dan sesuai dengan kebutuhan masa depan, tidak lagi terpaku pada prodi-prodi tradisional.
Institu Kalla menargetkan 100 mahasiswa baru per tahun, berkomitmen mencetak lulusan yang siap bersaing dan berkontribusi langsung pada dunia usaha dan industri. (bas)