BERITA, iNEWS, Makassar – Tiga siswa SMA Islam Athirah Bone kembali menorehkan prestasi pada kompetisi debat bahasa Inggris yang dihelat salah satu UKM Universitas Hasanuddin, Hasanuddin English Debating Society (HEDS). Kompetisi tersebut bertajuk “Hasanuddin School Debating Championship (HSDC) 2023” yang dilaksanakan pada 26 sampai 27 Agustus 2023.
Siswa yang berhasil meraih Juara 2 pada kompetisi tahunan tersebut adalah Muh Nabil Dhiyaulhaq, St Khadijah Irfan, dan Fatarsyah Abdillah Zulkifli yang menamai tim mereka dengan “Oxygen”. Ketiganya merupakan siswa yang tergabung dalam ekstrakurikuler English Meeting Club (EMC) SMA Islam Athirah Bone.
Fatmasari, M.Pd. selaku guru pembimbing menjelaskan bahwa kompetisi yang diikuti oleh anak binaannya kali ini merupakan sesuatu yang cukup menantang. “Lomba debat kali ini cukup membuat deg-degan karena peserta lain berasal dari sekolah-sekolah yang langganan juara di kompetisi serupa. Olehnya itu, kami menggenjot tim dengan frekuensi latihan yang intensif. Bahkan sampai pukul 10 malam selama kurang lebih sepekan, tim melakukan latihan. Mereka berlatih untuk memparafrase artikel, sparing sesama anggota tim, dan juga sparing dengan tim lain. Untuk melatih pengucapan dan artikulasi, tim dilatih untuk membaca nyaring bacaan berbahasa Inggris.”
Perempuan yang memiliki hobi bulu tangkis ini mengaku sangat salut dengan semangat tim binaannya yang pantang kendur, jarang mengeluh meski harus menyelesaikan tunggakan akademik serta aktivitas asrama yang padat. Meski ia mengakui beberapa kendala yang dihadapi selama proses pembimbingan. “Anak-anak sangat tekun ketika berlatih, idenya ada, namun masih terkendala dalam menyampaikan ide secara terstruktur. Kendala lain adalah memang pembiasaan penggunaan bahasa Inggris perlu ditingkatkan lagi, karena lawan yang mereka hadapi adalah sekolah yang sudah bilingual yang membuat bahasa bukan lagi menjadi kendala.”
“Namun selama mengikuti kompetisi ini, kami juga melakukan beberapa evaluasi agar performa tim lebih maksimal. Debat bahasa Inggris bukan hanya mengandalkan kemampuan speaking yang lancar, tapi harus dibarengi dengan wawasan yang luas, tahan tekanan, mampu mengambil keputusan cepat, dan lain sebagainya. Jadi ke depan Insya Allah latihannya akan fokus pada mengasah kemampuan berpikir kritis dan pemberian feed back yang lebih tajam. Selain itu, frekuensi sparing juga perlu ditingkatkan supaya kemampuan speaking nya bisa lebih ditingkatkan”, tambahnya.
Meski harus mengakui keunggulan lawan pada babak final, tim SMA Islam Athirah Bone bertengger di posisi runner up, merupakan sebuah capaian yang membanggakan. Semoga di pertandingan berikutnya, SMA Islam Athirah Bone mampu menjadi yang terbaik.(**/BB)