Presiden Jokowi di acara Muktamar Nahdlatul Ulama (NU). Foto: Agus Suparto/Presidential PalacePBNU menggelar muktamar ke-34 selama 4 hari mulai 22 hingga 25 Desember 2021. Muktamar ke-34 PBNU ini digelar di Lampung.Presiden Jokowi membuka Muktamar ke-34 PBNU. Jokowi sempat menyinggung peran PBNU dalam membantu pemerintah mengatasi pandemi COVID-19. Terutama dalam mengajak masyarakat untuk vaksinasi.”Atas nama pemerintah masyarakat, negara, saya menyampaikan terima kasih dan penghargaan tinggi kepada NU yang telah bantu pemerintah dalam menenangkan umat, masyarakat, dalam pandemi ini,” ucap Jokowi.”Juga terima kasih mengajak masyarakat menaati protokol kesehatan dan bondong-bondong ikut vaksinasi. Ini saya rasakan betul betapa ajakan kiai ulama, betul-betul berdampak pada keinginan masyarakat untuk vaksinasi,” imbuhnya.Presiden Jokowi di acara Muktamar Nahdlatul Ulama (NU). Foto: Agus Suparto/Presidential PalaceEks Gubernur DKI itu bercerita, awal-awal vaksinasi saat vaksin pertama datang yaitu AstraZeneca, banyak daerah yang tidak mau mengambil. Padahal, saat itu stok yang banyak astrazeneca.”Tapi begitu saat itu ada telepon para Kiai Jatim, Pak Presiden silakan vaksin semuanya dikirim ke Jatim, kami terima. Besoknya saya ke Jatim betul para kiai berkumpul dan semua mau menerima vaksin itu,” tuturnya.Setelah itu semua daerah satu per satu menerima vaksin. Inilah yang disebut Jokowi pengaruh para ulama kiai dalam mengajak masyarakat ikut vaksinasi.Presiden Jokowi di acara Muktamar Nahdlatul Ulama (NU). Foto: Lukas/Biro Pers Sekretariat PresidenJokowi juga menceritakan saat COVID-19 membuat rumah sakit collaps karena lonjakan kasus akibat varian Delta pada bulan Juli lalu.”Kita tahu di Juli pada 15 Juli kita pada posisi sangat mencekam, ngeri saya kalau ceritakan, semua RS di Jawa Bali penuh, oksigen kurang, obat habis, kasus harian 56 ribu, sehingga rumah sakit tidak cukup, lorong-lorong rumah sakit semua pasien antre masuk ICU,” bebernya.”Alhamdulillah berkat dukungan NU, kemarin kasusnya alhamdulillah alhamdulillah hanya 216 kasus, pernah per hari di seluruh tanah air,” lanjut dia.Terakhir, Jokowi juga mengucapkan terima kasih pada NU karena telah berkontribusi menjaga NKRI dan Pancasila.”Terima kasih sebesar-besarnya ke NU yang terus mengawal kebangsaan mengawal toleransi, kemajemukan, pancasila, UUD 1945, kebinekaan kita, NKRI, dan kita harapkan dengan itu kita terus bisa menjaga dan rawat bangsa kita. Dan dengan mengucap bismillah saya secara resmi buka Muktamar ke-34 NU,” tutup dia.Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil Siradj di acara Muktamar NU. Foto: Tim Media Muktamar NUKetua Panitia: Peserta Muktamar PBNU 1.959 Orang, Sudah Dikurangi 50%Ketua Panitia Pelaksana Muktamar Ke-34 PBNU, Muhammad Imam Aziz, menyebutkan total peserta resmi Muktamar sebanyak 1.959 orang. Jumlah tersebut terdiri dari pengurus wilayah sebanyak 102 utusan, pengurus cabang 1.563 utusan, dan pengurus cabang istimewa dari 13 negara.“Peserta resmi Muktamar saat ini berjumlah 1.959 orang. Dari pengurus wilayah 102 orang dari 34 provinsi, pengurus cabang 1.563 dari 523 kabupaten, dan pengurus cabang istimewa dari 13 negara yang hadir pada saat ini,” kata Imam.Presiden Jokowi di acara Muktamar Nahdlatul Ulama (NU). Foto: Agus Suparto/Presidential PalaceMenurutnya, jumlah peserta yang mengikuti Muktamar telah dikurangi hampir 50 persen karena alasan pandemi corona. Panitia menetapkan kebijakan agar setiap pengurus wilayah, pengurus cabang, dan pengurus cabang istimewa hanya mengirimkan tiga orang.“Mohon keikhlasannya juga karena banyak yang ingin ikut dalam Muktamar ini, tetapi mohon maaf, karena keterbatasan yang harus dilakukan,” lanjutnya.Untuk mengurangi kepadatan, panitia juga membagi pelaksanaan muktamar di empat lokasi berbeda, yakni di Pesantren Darussa’adah, Universitas Lampung, Universitas Islam Negeri Raden Intan, dan Universitas Malahayati.Cak Imin di Harlah PKB ke 20 tahun. Foto: Jamal Ramdhan/kumparanCak Imin Harap Ketum PBNU Dipilih Lewat MusyawarahMuktamar PBNU akan memilih ketum baru sebagai salah satu agenda penting. Saat ini terdapat 2 calon ketum yakni KH Said Aqil Siraj dan KH Yahya Cholil Staquf atau yang disapa Gus Yahya.Ketum PKB Muhaimin Iskandar Iskandar berharap pemilihan ketum PBNU dapat dilakukan dengan musyawarah mufakat. Menurut dia, musyawarah mufakat menjadi jalan terbaik untuk PBNU.”Ya dua-duanya sama-sama PBNU, sama-sama terbaik. Musyawarah mufakatlah. Kita yakin dan optimis musyawarah mufakat jalan terbaik,” kata pria yang disapa Cak Imin.Suasana di acara Muktamar NU. Foto: Tim Media Muktamar NUCak Imin menuturkan musyawarah mufakat merupakan satu nilai yang harus dikembangkan dalam demokrasi. Menurut dia, Indonesia mengakui bahwa musyawarah mufakat merupakan jalan demokrasi terbaik.”Semoga Muktamar berjalan lancar aman damai salah satu spirit nilai yang harus di kembangkan di sini adalah demokrasi berbasis musyawarah mufakat,” kata dia.”Karena apa? Bangsa kita ini sekarang demokrasinya semakin maju dan sudah cenderung mengakui bahwa musyawarah mufakat adalah jalan terbaik demokrasi,” lanjutnya.Terkait adanya isu caketum lain, Cak Imin tak ingin berspekulasi. Ia hanya berpesan agar pemilihan berlangsung secara musyawarah bukan voting.Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil Siradj di acara Muktamar NU. Foto: Tim Media Muktamar NUSaid Aqil Bicara HTI dan FPIKetua Umum PBNU Said Aqil Siradj menilai nasionalisme dan agama adalah dua hal yang berbeda, namun keduanya saling menguatkan. Hal ini dipahaminya ketika belasan tahun hidup di Arab, yang sejak awal agama tidak menjadi unsur aktif dalam mengisi makna nasionalisme.”Kalau Anda membaca sejarah dan naskah konstitusi negara Arab, Anda akan segera tahu betapa mahal dan berharga naskah UUD 1945 yang kita punyai. Di Arab, pejuang nasionalis bukan pejuang agama. Pejuang agama bukan pejuang nasionalis. Pejuang Islam dalam waktu yang sama pejuang nasionalis,” ujar Said Aqil.Kedua hal ini disebut Said Aqil telah diamini oleh pendiri NU, KH Hasyim Asyari, dan ribuan pesantren di seluruh Indonesia.Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil Siradj di acara Muktamar NU. Foto: Lukas/Biro Pers Sekretariat PresidenSaid Aqil yang maju kembali sebagai Ketum PBNU ini kemudian menyinggung tawasuth, atau bagaimana kita bersikap di tengah-tengah.”Kita mengerti bahwa ujian sikap tawasuth, ujian memoderasi polarisasi dua kutub ekstrem memang sudah khas NU sejak awal mula pendiriannya. Mereka yang tidak paham sikap NU atas HTI maupun FPI barangkali memang belum mengerti betapa berat amanah memoderasi kutub-kutub ekstrem di negeri ini,” tegas Said Aqil.Lebih lanjut, ia menegaskan selama ini NU dan seluruh pesantren menegaskan sikap untuk terus menjaga NKRI sebagai semua amanah.”Karena hanya dengan bersetia kepada konstitusi, tatanan beragama dapat diselenggarakan,” ucap Said Aqil.Meski begitu, ia mengingatkan sikap tawasuth bukanlah perkara yang mudah. Sebab, perlu kecakapan pengetahuan dan kebijaksanaan.Sidang Pleno Pembahasan Tatib Muktamar PBNU Sempat Tegang, Diakhiri SalawatTatib bakal mengatur mekanisme pemilihan Ketum PBNU. Sidang Pleno dipimpin oleh Ketua M Nuh dan Sekretaris Asrorun Ni’am Sholeh.Saat membahas pasal per pasal, ketegangan antarpeserta dan pimpinan sidang terjadi. Perdebatan bermula saat M Nuh menanyakan persetujuan untuk Pasal 3 tentang kuorum di Tata Tertib.Bunyinya:Muktamar dianggap sah penyelenggaraannya, jika dihadiri sedikitnya 2/3 (dua per tiga) dari jumlah pengurus wilayah, pengurus cabang, pengurus cabang Istimewa NU yang sah.Pengurus wilayah, pengurus cabang dan pengurus cabang istimewa yang sah ditetapkan dalam surat keputusan pengurus Besar Nahdlatul Ulama.Sidang pleno pembahasan Tatib Muktamar NU ke-34 di UIN Raden Intan Bandar Lampung sempat diwarnai ketegangan, Rabu (22/12). Foto: Rafyq Panjaitan/kumparanAdalah muktamirin (peserta muktamar) dari Gorontalo yang mempertanyakan pasal tersebut. Saat hendak menyatakan pendapat, ada mikrofon disediakan di sela-sela kursi peserta muktamar. Perwakilan Gorontalo ini kemudian bicara dengan nada tinggi.Ia menilai pasal tersebut harus dibahas serius. Sebab, bagaimana menetapkan mana pengurus yang sah dan tidak masih belum jelas.“Bagaimana menentukan yang sah dan tidak, ada di Gorontalo sudah musyawarah cabang tapi tidak dapat SK, bacakan saja semua yang hadir,” kata Muktamirin asal Gorontalo ini dengan nada tinggi di UIN Raden Intan.Sidang pleno pembahasan Tatib Muktamar NU ke-34 di UIN Raden Intan Bandar Lampung sempat diwarnai ketegangan, Rabu (22/12). Foto: Rafyq Panjaitan/kumparanDi saat yang bersamaan, peserta yang lain berteriak: ‘Cukup-cukup.’ Namun, nada bicara perwakilan asal Gorontalo semakin tinggi.Walhasil, riuh di ruang Serba Guna UIN Raden Intan Bandar Lampung ini semakin kencang. Ramai muktamirin memenuhi area depan gedung, sementara peserta lainnya membacakan salawat. Beberapa anggota Banser langsung mendatangi lokasi.“Lanjut saja salawatnya, ayo tenangkan hati kita,” ujar pimpinan sidang M Nuh.Namun, ketegangan tak berlangsung lama, seusai salawat seluruh muktamirin kembali ke kursinya masing-masing dan kembali mengikuti sidang.