BERITAINEWS MAKASSAR — Tim Gabungan Terpadu yang dipimpin oleh Dinas Sosial (Dinsos) Kota Makassar berhasil menjaring tiga mucikari, satu pasangan sesama jenis, dan puluhan pasangan yang tidak memiliki identitas resmi dalam operasi penjangkauan yang digelar Senin malam (10/11/2025).
Kegiatan razia yang berlangsung hingga pukul 00.30 dini hari tersebut melibatkan unsur dari Polrestabes, Kodim, Satpol PP, Kesbangpol, serta Dinsos Bidang Rehabilitasi Sosial (Resos). Operasi ini fokus menyasar lokasi yang menunjukkan rawan praktik prostitusi dan penyakit masyarakat.
Kepala Dinas Sosial Kota Makassar, Andi Bhukti, menjelaskan bahwa operasi terpadu ini merupakan bagian dari upaya pencegahan penyebaran HIV, penularan narkoba, serta praktik perdagangan orang.
“Malam ini, Senin 10 November 2025, kami bersama tim terpadu berhasil menjangkau ada tiga mucikari, kemudian ada satu pasang yang sesama jenis, dan puluhan pasangan yang tidak punya identitas,” ujar Andi Bhukti di lokasi.
Sasaran utama operasi malam itu mencakup hotel atau wisma kelas Bintang 2 dan sejumlah kos-kosan yang diindikasikan sering disalahgunakan untuk kegiatan asusila. Di beberapa kamar, petugas juga menemukan alat bukti seperti alat kontrasepsi (kondom) yang sudah terpakai maupun belum.
Seluruh individu yang terjaring, termasuk para mucikari dan pasangan tanpa identitas, langsung dibawa ke Dinsos Rumah Perlindungan Trauma Center (RPTC) untuk menjalani asesmen dan pendataan.
Andi Bhukti menegaskan bahwa proses penyelesaian akan berbeda-beda tergantung hasil asesmen.
“Kalau kita menemukan ada terkait dengan narkoba, terkait dengan perlindungan obat terlarang, prostitusi, dan perdagangan orang, itu akan kita asesmen lebih lanjut,” jelasnya.
Bagi mereka yang hasil asesmennya menunjukkan tidak terlibat dalam tindak kriminal serius yang disebutkan di atas, Dinsos akan menghubungi pihak keluarga untuk proses pemulangan. Namun, individu yang menduga kuat (dipastikan A1) terlibat dalam jaringan prostitusi atau perdagangan orang akan tetap ditahan di RPTC untuk pendalaman lebih lanjut.
Dalam pelaksanaan operasi, sempat terjadi kejadian adu mulut ketika salah satu individu yang diamankan diakui sebagai suami oleh seorang pria yang datang dalam kondisi mabuk dan tidak sehat. Namun, kutipan tersebut dapat segera diberitahukan oleh petugas gabungan.
Andi Bhukti menambahkan bahwa kegiatan penjangkauan seperti ini rutin dilaksanakan, bahkan bisa mencapai 20 kali dalam setahun, sebagai komitmen Pemkot Makassar menjaga umum dan menekan angka kriminalitas serta penyakit sosial. (bas)