PDAM Makassar Balikkan Kerugian Miliaran Jadi Laba dalam 3 Bulan

Berita Inews
Berita Inews

BERITAINEWS MAKASSAR — Perumda Air Minum (PDAM) Kota Makassar berhasil membuktikan keadaan dari keterpurukan finansial menjadi profitabilitas yang mengesankan. Hanya dalam waktu tiga bulan, perusahaan plat merah ini berhasil menghapus kerugian akumulatif sebesar Rp5,2 miliar dan mencatat laba bersih Rp826 juta.

Capaian luar biasa ini diumumkan oleh Plt Direktur Utama Hamzah Ahmad bersama Plt Direktur Keuangan Nanang Supriyatno, bertepatan dengan momen peringatan Hari Ulang Tahun ke-101 PDAM di Aula Kantor PDAM Makassar.

Bacaan Lainnya

Hamzah Ahmad mengungkapkan bahwa perbaikan kinerja mulai terlihat signifikan sejak dirinya menjabat pada akhir April 2025. “Saat kami masuk, kerugian akumulatif tercatat Rp5,2 miliar. Per Juli, kami berhasil membukukan laba bersih Rp826 juta,” jelasnya, Sabtu (9/8/2025).

Prestasi ini senada dengan arahan Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, yang menegaskan pentingnya pembenahan dalam tubuh perusahaan daerah. Wali Kota menekankan bahwa perusahaan milik daerah harus mampu bangkit dari kerugian dan terus berinovasi demi pelayanan publik yang lebih baik.

Kunci Sukses: Efisiensi, Perbaikan Jaringan, dan Disiplin

Hamzah Ahmad membeberkan beberapa faktor kunci di balik keberhasilan ini. Salah satu yang paling krusial adalah penurunan angka Non-Revenue Water (NRW) atau kehilangan air, dari 52% menjadi 45%. Perbaikan ini dicapai melalui penyelesaian kebocoran, dengan lebih dari 2.000 titik pipa berhasil diperbaiki, termasuk pipa induk berdiameter 630 mm di Jalan Beringin, Kabupaten Gowa.

Dampak langsungnya sangat terasa bagi masyarakat. Sebanyak 3.114 sambungan rumah yang sebelumnya tidak teraliri air kini kembali mendapatkan pasokan. Selain itu, hampir 500 pengaduan pelanggan telah berhasil diselesaikan, dan lebih dari 600 sambungan gratis program MULIA (Masyarakat Umum Layak Air) terealisasi di berbagai wilayah layanan.

Untuk memastikan pemerataan akses air, Hamzah juga memaparkan strategi distribusi air bersih ke wilayah utara dan timur Makassar, termasuk koneksi pipa Pa’baeng-baeng berdiameter 700 mm hingga 350 mm yang sudah rampung. “Proyek ini diharapkan meningkatkan pelayanan, bahkan di musim kemarau,” harapnya.

Dari sisi finansial, beban biaya pegawai yang semula 36% dari pendapatan kini berhasil ditekan menjadi 27%. Pendapatan operasional dari rekening air pada bulan Juli mencapai Rp30,4 miliar, angka tertinggi sepanjang tahun 2025. Lonjakan pendapatan ini tidak hanya berasal dari perbaikan jaringan, tetapi juga didukung oleh pencatatan meteran udara yang lebih akurat dan penegakan disiplin petugas baca meter.

“Kami berkomitmen menjaga tren positif ini untuk memastikan pemerataan akses air bersih di seluruh Makassar,” tegas Hamzah, menambahkan bahwa fokus utama bukan hanya laba, tetapi juga pemerataan distribusi air bersih bagi seluruh warga Makassar.

Penataan Anggaran dan Sumber Daya Manusia Plt Direktur Keuangan Nanang Supriyatno menjelaskan lebih jauh mengenai efisiensi anggaran yang diterapkan secara ketat. Salah satu langkah strategi adalah memangkas anggaran kegiatan “lain-lain” secara drastis, dari Rp2,5 miliar menjadi hanya Rp1 miliar.

“Kami juga melakukan pengaturan ulang tenaga kerja agar lebih proporsional dengan jumlah pelanggan,” ujar Nanang. Jumlah karyawan yang semula 1.431 orang kini menjadi 1.295 orang. Dengan sambungan aktif mencapai 183.936 pelanggan, rasio karyawan terhadap sambungan turun dari 1:7,78 menjadi 1:6,68. Meski belum mencapai rasio ideal 1:200 sesuai regulasi Kemendagri, tren perbaikannya dinilai sangat positif.

Efisiensi ini berdampak signifikan pada penurunan beban biaya pegawai, yang juga menyehatkan struktur keuangan perusahaan. Peningkatan pendapatan operasional dari rekening udara pada bulan Juli lalu, yang mencapai rekor Rp30,4 miliar, juga bukan semata-mata akibat kenaikan tarif, melainkan hasil pencatatan meteran udara yang lebih akurat dan disiplin kerja petugas yang ketat.

“Kami menerapkan sistem hukuman bagi petugas baca meter yang lalai. Ada yang dipotong gajinya hingga Rp5 juta, diturunkan statusnya dari pegawai tetap menjadi tenaga kontrak, bahkan dirumahkan enam bulan,” terang Nanang, menunjukkan keseriusan manajemen dalam menegakkan disiplin.

Dengan tren positif yang terus berlanjut, PDAM Makassar optimis dapat mempertahankan jalur keuntungan sekaligus meningkatkan kualitas layanan publik di sektor air minum, menjadi contoh bagi perusahaan daerah lainnya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *