BERITAINEWS SULSEL — Menghadapi potensi peningkatan risiko bencana hidrometeorologi, Kepolisian Daerah (Polda) Sulawesi Selatan menggelar apel kesiapsiagaan bencana hari ini. Rabu, 05 November 2025.
Langkah ini diambil sebagai respon terhadap prediksi peningkatan curah hujan pada bulan November hingga Februari mendatang, yang berpotensi menimbulkan banjir dan tanah longsor di wilayah Sulawesi Selatan.
Apel yang dipimpin langsung oleh Kapolda Sulawesi Selatan, Irjen Pol Djuhandani, melibatkan seluruh unsur Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) serta instansi terkait. “Kita ketahui bersama, bahwa bulan November, Desember sampai mungkin dengan nanti Januari, Februari ini kita memprediksi dengan irka intel yang dulu-dulu terjadi sebelumnya menjadi sebuah pertimbangan kita untuk melaksanakan kesiapan,” ujar Irjen Pol Djuhandani.
Kapolda Sulsel menekankan pentingnya kesiapsiagaan tanggap darurat, mengingat Sulawesi Selatan sering dilanda bencana banjir dan tanah longsor. “Melihat situasi yang pernah terjadi sebelum-sebelumnya, kami bersama rekan-rekan Forkopimda lainnya mengambil langkah-langkah strategi untuk menanggulangi ataupun melakukan upaya-upaya pengamanan terhadap masyarakat, memberikan bantuan, perlindungan kepada,” masyarakat jelasnya.
Beliau menegaskan bahwa sebagai perpanjangan tangan pemerintah, aparat keamanan wajib hadir di tengah masyarakat untuk menangani berbagai permasalahan, termasuk bencana alam. “Karena kami-kami yang berada di sini, baik itu dari TNI Polri, pemangku kepentingan yang ada, ini hukumnya wajib. Kalau hukumnya wajib kan berarti harus dilaksanakan,” tegas Kapolda.
Koordinasi dengan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) terus dilakukan untuk menjaga perkembangan cuaca. Meskipun bencana alam tidak dapat diprediksi sepenuhnya, upaya kesiapsiagaan dinilai sebagai ikhtiar penting dalam melindungi, mengayomi, dan melayani masyarakat.
Dalam apel ini, kolaborasi antarinstansi menjadi kunci utama. “Polisi punya kemampuan ini, Angkatan Laut punya kemampuan ini, Angkatan Udara seperti Angkatan Darat seperti ini, Basarnas seperti ini. Ini kita padukan dalam rangka apel bersama, duduk bersama, kita berkolaborasi sehingga apa yang kita miliki kemampuan-kemampuan itu bisa saling mengisi untuk kepentingan masyarakat,” papar Irjen Pol Djuhandani.
Dari pemantauan, seluruh personel dan peralatan telah dinyatakan siap. Total sebanyak 454 personel yang dikerahkan, terdiri dari 144 personel Polri, 120 personel TNI, dan 190 personel dari instansi terkait. Selain itu, Polda Sulsel dan Kodam juga menyiapkan kekuatan cadangan.
“Yang jelas kami khususnya dari kepolisian sudah diperintahkan langsung oleh Bapak Kapolri untuk segera dilaksanakan baik itu pelatihan internal maupun pelatihan bersama,” tambah Kapolda. Pelatihan bersama ini bertujuan untuk menyamakan persepsi, melihat alat yang digunakan, dan merumuskan cara bertindak yang efektif apabila terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
Irjen Pol Djuhandani memberikan keyakinan bahwa negara akan selalu hadir dan siap menjadi pelindung serta pengayom bagi masyarakat, terutama saat menghadapi situasi darurat bencana. (Bas)