Presiden Afghanistan Bersumpah Hentikan Pertempuran saat Taliban Dekati Kabul

Ilustrasi Tentara Nasional Afghanistan. Foto: Zakeria Hashimi/AFPPresiden Afghanistan, Ashraf Ghani, bersumpah untuk mencegah pertumpahan darah lebih lanjut, ketika kelompok Taliban mendekati ibu kota Kabul.Kelompok Taliban sudah menguasai kota-kota penting di Afghanistan, merebut gerbang ke Kabul, setelah mengalahkan angkatan bersenjata pemerintah selama 10 hari terakhir.Dalam pidato yang direkam untuk pertama kalinya saat serangan Taliban memuncak, Ashraf Ghani, ingin menghentikan kekerasan “sebagai misi bersejarah”.”Saya tidak akan membiarkan perang yang dipaksakan pada orang menyebabkan lebih banyak kematian,” jelasnya. Ia menyampaikan pidato dengan tampak muram dan duduk di depan bendera Afghanistan, Sabtu (14/8) waktu setempat, dikutip dari AFP.Presiden Afghanistan, Ashraf Ghani Foto: CHRISTOF STACHE / AFPNamun Ashraf Ghani tidak memberikan tanda-tanda menyerah dan akan mengundurkan diri atau bertanggung jawab atas kehancuran militer. Ia menegaskan angkatan bersenjata dapat “dimobilisasi kembali” dan konsultasi sedang diupayakan untuk mencoba membantu mengakhiri perang.Dia menawarkan beberapa hal spesifik tentang apa yang direncanakan pemerintahannya, dengan kontrol pemerintah atas Afghanistan. Istana kepresidenan kemudian mengeluarkan pernyataan bahwa “delegasi dengan otoritas harus segera ditunjuk oleh pemerintah dan siap untuk negosiasi”. Namun rincian lebih lanjut tidak dijelaskan.Pidato resmi Ashraf Ghani datang ketika gelombang baru tentara AS mendarat untuk mengevakuasi karyawan kedutaan dan ribuan warga Afghanistan dan keluarga mereka, yang takut diserang Taliban karena bekerja untuk AS selama pendudukan 20 tahun.Pria di Afghanistan membawa senjata saat menghadiri pertemuan untuk mendukung pasukan keamanan Afghanistan dan bahwa mereka siap untuk berperang melawan Taliban. Foto: Stringer/Reuters Bill Urban selaku juru bicara Komando Pusat AS, mengatakan tentara terus tiba, tetapi tidak mengatakan berapa banyak yang berada di Afghanistan. Sebanyak 3.000 personel diharapkan datang akhir pekan ini.Kini, Kabul secara efektif menjadi benteng terakhir yang terkepung bagi pasukan pemerintah yang telah menawarkan sedikit atau tidak ada perlawanan di tempat lain.Ketika Taliban mendekati Kabul, penduduk yang panik membentuk antrean panjang di luar bank, berharap untuk menarik tabungan mereka agar lebih aman. Beberapa cabang bank juga sudah kehabisan uang.Pemuda berfoto di sebelah bendera Afghanistan di puncak bukit yang menghadap ke Kabul, Afghanistan. Foto: Mohammad Ismail/REUTERSPejuang pemberontak Taliban sekarang berkemah hanya 50 kilometer (30 mil) dari Kabul. Taliban pada Sabtu merebut kota utara Mazar-i-Sharif, yang bertahan selama berhari-hari ketika gerilyawan menyapu sebagian besar bagian negara itu.“Mereka berparade dengan kendaraan dan sepeda motor mereka, menembak ke udara dalam perayaan,” kata Atiqullah Ghayor, seorang warga yang tinggal di dekat Masjid Biru yang terkenal di kota itu.Sementara, panglima perang Abdul Rashid Dostum dan Atta Mohammad Noor, yang memimpin perlawanan milisi untuk mendukung pasukan pemerintah, telah menyelamatkan diri ke Uzbekistan, sekitar 30 kilometer ke utara.Satu-satunya kota penting lainnya yang belum diambil adalah Jalalabad, dan Khost.Di Kabul, staf kedutaan AS diperintahkan untuk mulai membakar dan menghilangkan materi sensitif yang bisa dimanfaatkan Taliban.

e catalog beritainews

Pos terkait