Produksi Nikel PT Vale Naik, Pendapatan Terus Menguat

Berita Inews
Berita Inews
Berita Inews

BERITAINEWS, MAKASSAR – PT Vale Indonesia Tbk kembali menunjukkan performa positif pada triwulan kedua tahun 2025 (2T25). Kinerja operasional yang solid terlihat dari peningkatan produksi nikel matte yang turut mendorong kenaikan pendapatan perusahaan sepanjang periode tersebut.

Pada 2T25, PT Vale menghasilkan 18.577 ton nikel dalam matte, meningkat 9 persen dibandingkan triwulan sebelumnya yang tercatat 17.027 ton. Pertumbuhan ini menjadi bukti bahwa strategi pemeliharaan terencana dan penguatan kualitas operasi perusahaan berjalan efektif dan konsisten.

Bacaan Lainnya

Jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, produksi nikel pada triwulan kedua juga tumbuh 12 persen secara tahunan. Sementara itu, capaian sepanjang semester I 2025 menunjukkan peningkatan 2 persen dibandingkan semester pertama 2024, menunjukkan stabilitas operasional jangka panjang.

Wakil Presiden Direktur sekaligus Chief Operation and Infrastructure Officer PT Vale, Abu Ashar, menyampaikan bahwa perusahaan tetap optimistis terhadap proyeksi produksi hingga akhir tahun. Ia menegaskan bahwa stabilitas operasi akan terus dijaga untuk memenuhi target produksi tahunan yang mencapai 71.234 ton nikel matte.

Sepanjang triwulan kedua, volume pengiriman nikel matte juga meningkat menjadi 18.023 ton, lebih tinggi dibandingkan 17.096 ton pada triwulan pertama. Abu Ashar menyebut peningkatan ini menunjukkan efisiensi kerja yang semakin baik dan kesiapan perusahaan menghadapi kebutuhan pasar global yang dinamis.

Dari sisi kinerja keuangan, PT Vale melaporkan harga realisasi rata-rata nikel matte sebesar AS$12.091 per ton, naik tipis dari triwulan sebelumnya. Kombinasi kenaikan harga dan volume pengiriman membawa total pendapatan perusahaan mencapai AS$220,2 juta, tumbuh 7 persen dibandingkan triwulan pertama.

Direktur dan Chief Financial Officer PT Vale, Rizky Putra, menjelaskan bahwa triwulan kedua juga dipengaruhi oleh percepatan jadwal pemeliharaan sekitar 20 hari yang dimulai pada paruh kedua 2025. Meski demikian, perusahaan masih mampu mempertahankan EBITDA sebesar AS$40 juta dengan laba bersih mencapai AS$3,5 juta.

Ia menambahkan bahwa beberapa pencapaian strategis akan memperkuat fondasi operasional perusahaan, termasuk kesepakatan baru terkait harga nikel matte serta persetujuan revisi RKAB untuk tambahan 2,2 juta ton bijih saprolit dari blok Bahodopi. Langkah ini diproyeksikan menjadi penopang utama peningkatan pendapatan ke depan.

Pada triwulan kedua, konsumsi energi berbasis HSFO dan batubara meningkat akibat volume produksi yang lebih tinggi, namun kondisi sebaliknya terjadi pada penggunaan diesel yang mulai stabil. Penurunan harga batubara sebesar 19 persen turut mendukung penghematan biaya energi dan sejalan dengan tren global komoditas yang melemah.

Hingga akhir Juni 2025, kas dan setara kas PT Vale berada pada posisi AS$506,7 juta, turun dari AS$601,4 juta pada triwulan sebelumnya karena realisasi belanja modal. Meski demikian, PT Vale menegaskan tetap disiplin dalam pengelolaan anggaran dan berkomitmen menjaga daya saing melalui efisiensi serta praktik pertambangan yang berkelanjutan.(**)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *