BERITAINEWS, SOROWAKO – PT Vale Indonesia Tbk (PT Vale) bersama Pemerintah Kabupaten Luwu Timur dan Politeknik Sorowako (Poliwako) menjalin kolaborasi strategis dalam meningkatkan daya saing tenaga kerja lokal. Langkah ini diwujudkan melalui pelatihan vokasi jangka pendek yang digelar di Sorowako sejak 16 September 2025.
Kolaborasi ini menjadi bagian penting dalam mendukung pencapaian Asta Cita, visi pembangunan nasional yang menekankan pertumbuhan ekonomi inklusif dan berkelanjutan. Fokus utamanya ialah menyiapkan sumber daya manusia yang kompeten agar mampu bersaing di tengah transformasi industri, khususnya pada sektor hilirisasi mineral dan transisi energi.
Meski peluang kerja melimpah, masih ada tantangan besar: masyarakat lokal belum sepenuhnya mampu mengisi posisi strategis tanpa keterampilan dan sertifikasi yang sesuai kebutuhan industri. Dari kondisi inilah, PT Vale, Pemda, dan Poliwako mengambil langkah nyata melalui program Vocational Short-Term Training (VST).
Program VST menghadirkan tiga bidang utama yang paling dibutuhkan industri saat ini, yaitu pengelasan, kelistrikan, dan administrasi bisnis. Pelatihan ini diharapkan mampu mencetak tenaga kerja terampil yang siap menghadapi persaingan global.
Head of Sorowako Limonite Ore PT Vale, Suharpiyu, menjelaskan bahwa program ini merupakan kontribusi nyata perusahaan. “Kami percaya keterampilan relevan adalah kunci agar masyarakat lokal dapat mengambil peran penting dalam pembangunan ekonomi daerah,” ujarnya.
Sebanyak 87 peserta ambil bagian dalam pelatihan, terdiri dari 57 orang dari wilayah pemberdayaan PT Vale dan 30 orang dari Pemda Luwu Timur. Para peserta akan digembleng selama dua hingga tiga bulan melalui pembekalan teori, praktik, hingga sertifikasi kompetensi.
Kepala Bidang Pemberdayaan Tenaga Kerja Disnaker Luwu Timur, Hariyadi Hamid, menyebut program ini selaras dengan prioritas pemerintah daerah dalam memperkuat SDM lokal. “Kami berharap para peserta memanfaatkan kesempatan ini agar mampu berkontribusi untuk kemajuan Luwu Timur,” katanya.
Direktur Poliwako, Harjuma, menambahkan bahwa selain keterampilan teknis, peserta akan memperoleh dua sertifikat resmi yang memperkuat posisi mereka di dunia kerja. “Ini langkah nyata menyiapkan lulusan siap pakai dengan standar industri,” jelasnya.
Program ini bukan hanya bermanfaat bagi peserta, melainkan juga membuka peluang lebih luas bagi generasi muda untuk bersaing di sektor industri yang berkembang di wilayah Luwu Timur.
Salah seorang peserta, Muhammad Nur Adnan dari Desa Balambano, mengaku optimis. “Bidang kelistrikan akan sangat dibutuhkan ke depan. Semoga keterampilan ini menjadi bekal saya bersaing di dunia kerja,” ungkapnya.
Kegiatan ini dipandang sebagai tonggak penting bagi pembangunan SDM di Luwu Timur, di mana perusahaan, pemerintah, dan institusi pendidikan bersatu untuk tujuan yang sama.
Dengan komitmen bersama, program VST diharapkan mampu melahirkan tenaga kerja lokal yang tangguh, siap mengisi peluang kerja, dan berkontribusi nyata dalam pembangunan ekonomi berkelanjutan.(**)