BERITAINEWS MAKASSAR — Bentrokan antar kelompok pemuda di Kecamatan Tallo, Makassar, kembali menelan korban jiwa. Seorang remaja berusia 16 tahun terbunuh setelah terkena tembakan senapan angin saat tawuran pecah pada dini hari, Jumat 21 November 2025.
Kapolsek Tallo Kompol Syamsuardi menjelaskan bahwa kejadian terbaru ini terjadi sekitar pukul 03.30 WITA di lorong 148, Kelurahan Bungaejaya Beru. Tawuran berulang kali melibatkan Pemuda Layang dan Pemuda Lorong 15.
Betul, kemarin malam sekitar pukul 3.30 terjadi lagi tawuran antara Pemuda Layang dengan Pemuda Lorong 15, ujar Kompol Syamsuardi.
Korban dibunuh diidentifikasi sebagai Muhammad Deril (16), yang beralamat di Jalan Setando. Ia meninggal dunia akibat luka tembak di bagian dada sebelah kiri yang dihasilkan dari senapan angin. Pihak kepolisian masih mendalami peran korban dalam kejadian tersebut.
“Ada laporan bahwa atas nama Muhammad Deril, umur 16 tahun, meninggal akibat terkena senapan angin di bagian dada. Kami masih dalam menyelidiki mengenai keterlibatan korban di lokasi kejadian,” tegasnya.
Tawuran di Tallo dikenal menggunakan berbagai senjata berbahaya, termasuk busur panah, bom molotov, senapan angin, dan bahkan tameng (perisai) yang dimodifikasi
Kompol Syamsuardi mengungkapkan bahwa akar permasalahan bentrokan ini sulit diidentifikasi karena kedua pihak saling menyalahkan. Konflik biasanya muncul secara spontan, diawali oleh bunyi petasan.
“Kalau ditanya, pihak Layang bilang Bungaejaya Beru yang memulai, sebaliknya mereka bilang pihak Layang yang memulai. Yang jelasnya mereka diawali dengan bunyi petasan,” jelasnya.
Ia menambahkan ironi bahwa para pemuda ini dapat berinteraksi secara damai di tempat kerja, warung kopi, atau sekolah, namun segera meluncurkan serangan begitu ada pemicu seperti bunyi petasan.
Mengingat kompleksitas masalah dan seringnya kejadian berulang—termasuk insiden pembakaran belasan rumah sebelumnya—kepolisian telah berusaha keras meredakan konflik. Upaya mediasi bahkan melibatkan Wali Kota, Dandim, dan Kapolres, namun selalu gagal.
Sebagai langkah konkret terbaru, polisi memutuskan untuk mempertebal pengamanan fisik di lokasi rawan.
“Kami sudah menemukan, sudah berapa kali pertemukan, tapi mereka melakukannya lagi. Jadi langkah kami selanjutnya adalah pertama, pertebal pengamanan,” tutur Syamsuardi.
Saat ini, empat pos pengamanan telah diisi oleh personel gabungan. Pos-pos tersebut ditempatkan di lokasi strategis yang diperkirakan menjadi titik berkumpul bentrokan, termasuk Lorong 148, Pos Lorong 15, dan Pos Layang, guna mencegah terulangnya perang kelompok yang telah merenggut nyawa remaja tersebut.
terkait pemilik senapan angin sepanjang ini, masih kami selidiki, anggota saya sementara di lapangan bertugas, masih didalami,”kata Syamsuardi Kapolsek Tallo