BERITAINEWS MAKASSAR Panitia Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru (SNPMB) di Universitas Hasanuddin (Unhas) mengungkapkan adanya Anomali pada peserta ujian tertulis berbasis komputer (UTBK) tahun 2025.
Anomali ini terdeteksi melalui sistem pengawasan dan analisis yang dilakukan oleh tim panitia Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar dalam konprensi pers, Senin 5 Mei 2025.
kordinator bidan penerimaan mahassiwa baru unhas Nurul Insani, menyatakan bahwa pusat menjelaskan daftar anomali jika peserta lahir asal sekolah domisilinya bukan berada wilayah UTBK nya, lalu ia memilih univesitas diluar wilayah nya.
Insani mencontohkan misalnya. peserta A ini lahir di jakarta berdomisili di jakarta, sekolah di jakarta lalu menembak, UI, ITB, atau UGM dan mengikuti tes UTBK di Unhas dan dimanapun, nah itu kemudian menjadi anomali dan itu banyak laporan masuk di pusat UTBK terkait indikasi kecurangan.
“Ini baru pertama kali pusat merilis daftar peserta anomali, mereka juga mengatakan peserta anomali itu benar ada kecuragan nya
dan ini menpunyai jaringan yang sama.
Untuk mengantisipasi kecurangan dan mengungkap hal yang luar biasa tadi terjadi kembali, Kepala hubungan masyarakat (Humas) Unhas Ishaq Rahman jelaskan itu terjadi karena 5 hal.
Pertama panitia melakukan persiapan semaksimal mungkin. kedua di iringi pengawasan ketat, ketiga diiringi pengawasan yang diawasi, ke empat melibatkan pihak kepolisin dan yang kelima kita berkordinasi terus menerus dengan pantia nasional. “kejadian bisa terungkap karena ketatnya SOP dan kerjasama pihak external serta pengawasan oleh pantia Nasional.
Unhas sangat serius dalam menangani kasus ini dan akan melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk mengetahui penyebab dan pihak-pihak yang terlibat.
“Kami tidak akan mentolerir adanya kecurangan dalam proses ujian,” kata Ishaq Rahman. “Kami akan memastikan bahwa proses ujian berjalan dengan adil dan transparan.”ungkapnya.
Unhas juga akan mengambil langkah-langkah untuk mencegah terjadinya anomali serupa di masa depan, termasuk peningkatan sistem pengawasan dan pengamanan ujian. (Basri)