BERITAINEWS MAKASSAR — Upacara tahunan Tabur Bunga di Taman Makam Pahlawan Panaikang menjadi pengingat yang menyentuh tentang perjuangan kemerdekaan daerah luwu dan pengorbanan yang dilakukan oleh para pahlawannya luwu.
Diselenggarakan pada Hari Perjuangan Rakyat Luwu Ke-79, acara tersebut mempertemukan para veteran, pejabat pemerintah, pemimpin masyarakat, dan penduduk setempat untuk menghormati para pemberani yang berjuang untuk kebebasan bangsa.
Suasana muram dipenuhi dengan rasa hormat saat para peserta meletakkan bunga dan kelopak di atas makam Andi Djemma selaku Datu Luwu ke-36, yang telah gugur, untuk mengenang keberanian dan tekad yang membentuk sejarah Luwu.
Usai melakukan tabur bunga di TMP Panaikang Makassar Wakil Ketua Umum Badan Pengurus Pusat KKLR Dr.Abdul Thalib Mustafa mengatakan bahwa wija To luwu yang berdomisili di Makassar pada hari ini 23 Januari 2025 bersiara ke Taman Makam Pahlawan Panaikang dalam rangka memperingati Hari Perlawanan Rakyat To. luwu 23 Januari 1946.
Dikatakan kalau itu menandakan seperti apa, tentunya hari bersejarah, tidak hanya lokal tapi nasional, sebab ketika itu rakyat To luwu melakukan perlawanan terhadap upaya Belanda membonceng ke Nika untuk kembali menjajah Republik Indonesia.
Olehnya itu untuk makna hari ini seperti apa bagi kami, agar semangat perjuangan itu tetap tumbuh kalangan Wija To luwu, terutama dalam mengisi pembangunan, menggalang persatuan, dan membina generasi muda untuk keberlanjutan pembangunan ke depan.
Lanjutnya Rakyat To luwu ini tidak hanya menjadi hari sejarah bagi masyarakat To luwu saja, melainkan juga bisa menjadi hari sejarah secara nasional, Karena ini bentuk pengakuan rakyat luwu bersama para Datu ketika itu, untuk menyatakan diri bahwa mereka tetap berdiri di belakang Republik Indonesia yang diproklamasikan pada 17 Agustus 1945.
“Perjuangan itu, dua pahlawan To luwu yakni Andi Jemma dan Opu Dendrisajo dikukukan sebagai pahlawan Nasional. “Sehingga Kami dari pengurus pusat KKLR, lalu pengurus wilayah KKLR Sulawesi Selatan, dan teman-teman pengurus KKLR setanah Teluwu, dan tokoh masyarakat, serta unsur mahasiswa tanah To luwu yang ada di Makassar hadir di sini untuk tabur bunga. ” Pungkasnya.
Upacara tersebut bukan sekadar acara formal; itu adalah tindakan mengenang yang sangat pribadi, yang menghubungkan generasi saat ini dengan warisan perjuangan dan mengingatkan mereka tentang nilai-nilai patriotisme dan pengorbanan yang abadi.