BERITAINEWS MAROS — PT Angkasa Pura Indonesia (Injourney Airports) Bandara Internasional Sultan Hasanuddin kembali melaksanakan Latihan Penanggulangan Keadaan Darurat Tahun 2025.
Latihan Penanggulangan Keadaan Darurat skala penuh ini dilaksanakan dengan mendasari Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2001, Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor KP 479 Tahun 2015, serta Peraturan Menteri Perhubungan Nomor : 140 tahun 2015, sebagai komitmen untuk meningkatkan komunikasi, koordinasi, komando, dan kesiapan fasilitas yang melibatkan semua anggota komite penanggulangan keadaan darurat.
Kegiatan yang laksanakan pada 16 September 2025 ini memiliki tujuan untuk menguji kemampuan dan kesigapan personel setra menguji prosedur ketika terjadi keadaan darurat di Bandara. 16, September 2025.
“Keselamatan dan keamanan adalah hal penting dan menjadi prioritas utama dalam bisnis kebandarudaraan. Untuk itu latihan ini sangat diperlukan mengingat penanggulangan keadaan darurat juga dilakukan oleh instansi – instansi yang terkait.” Ujar Minggus Gandeguai selaku General Manager Bandara Internasional Sultan Hasanuddin.
Dalam Latihan Penanggulangan Keadaan Darurat tersebut, fungsi koordinasi, komunikasi, dan komando antar unit dan instansi komunitas bandara akan diuji. Selain untuk menguji personel, latihan ini juga merupakan upaya untuk menguji Dokumen Penanggulangan Keadaan Darurat bandara atau Airport Emergency Plan (AEP), Dokumen Program Keamanan Bandara atau Airport Security Program (ASP), Dokumen Rencana Mitigasi Bencana di bandara atau Airport Disaster Management Plan (ADMP), serta Standard Operating Procedure (SOP) lainnya yang berlaku di bandara.
“Simulasi yang dilakukan dirancang mendekati kondisi nyata, dan kami akan menguji kesiapan dan kemampuan personel serta dokumen – dokumen yang berlaku. Kegiatan ini tidak mengganggu operasional bandara dan pelayanan pengguna jasa tetap berjalan normal.” Tambah Minggus.
Tak hanya personel Bandara Internasional Sultan Hasanuddin, kegiatan ini juga melibatkan personel dari instansi lain seperti Perum LPPNPI Yogyakarta, TNI, Kepolisian, Kantor Imigrasi, Balai Kekarantinaan Kesehatan, Basarnas, manajemen rumah sakit di sekitar bandara, serta maskapai penerbangan. AEE UPG tahun 2025 pada hari ini melibatkan sedikitnya sebanyak sekitar 462 orang personel dari seluruh instansi yang terlibat. (bn).