BERITA iNEWS, MAKASSAR — Asosiasi Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) Makassar yang merupakan Induk seluruh LPM di tingkat kecamatan – kelurahan mempertanyakan kinerja Badan Pemberdayaan Masyarakat (BPM) kota Makassar,
Ketua Asosiasi LPM Makassar Elber Maqbul Amin menilai Bagian Pemberdayaan Masyarakat (BPM) kota Makassar dalam menjalankan program programnya tidak melakukan komunikasi dan koordinasi dengan Asosiasi,
“Tidak ada komunikasi dan koordinasi dengan Asosiasi terhadap program program yang dilakukan oleh BPM. Padahal ada anggaran dikelola BPM yang notabene milik LPM seharusnya dilaksanakan secara transparan.” ujar Elber kepada sejumlah media di Warkop Turatea jalan Penghibur, Jumat (11/12/2020).
Elber mencontohkan, Rapat kerja (Raker) LPM tahun anggaran 2020 dan Rapat koordinasi (Rakor) LPM, yang dilaksanakan secara maraton diakhir tahun 2020 dianggap sebagai modus untuk penghabisan anggaran semata.
“Saya mempertanyakan Raker dan Rakor tahun anggaran 2020 yang baru dilaksanakan hari ini oleh BPM kota Makassar. Apa yang mau dirapatkan kalau sudah akhir tahun begini. Seharusnya diawal tahun dilaksanakan Rakernya lalu pertengahan tahun Rakor untuk evaluasinya. Ini kan terkesan menghabiskan anggaran saja” ujar Elber.
Selain itu, Dia juga mempertanyakan tidak terlaksananya program program LPM tahun 2020, diantaranya study banding dan pengadaan baju seragam.
“Bayangkan saja kita punya program study banding dan baju seragam, itu tidak dilaksanakan. Kita juga tidak paham kenapa tidak dilaksanakan, padahal ada anggaran, ujung ujungnya BPM ini melakukan study banding bersama Dinas dinas yang lain menggunakan anggaran ini juga.” timpalnya.(*)