Seorang warga melintas di depan mural bertema COVID-19 di Jalan Baru, Depok, Jawa Barat, Senin (30/3). Foto: ANTARA FOTO/Asprilla Dwi AdhaPenyebaran virus corona di dunia masih terus terjadi. kumparan merangkum sejumlah kabar terbaru soal corona dunia pada Kamis (1/7).Apa saja beritanya, berikut rangkumannya:Vladimir Putin Ungkap Dirinya Divaksin COVID-19 Pakai Sputnik VPresiden Rusia, Vladimir Putin, telah menerima dosis penuh vaksin COVID-19 pada Maret dan April lalu. Ketika itu, ia tidak membeberkan kepada publik jenis vaksin apa yang ia terima. Pemerintah juga tidak merilis foto ketika Putin divaksinasi.Tetapi, pada Rabu (30/6), pertanyaan masyarakat soal vaksin apa yang digunakan oleh Putin terjawab. Putin mengatakan, dirinya disuntik menggunakan vaksin lokal Rusia tipe vektor virus, Sputnik V.Putin mengungkapkan, pada awalnya ia diminta untuk tidak memberi tahu nama vaksinnya supaya tidak memberikan keuntungan lebih terhadap vaksin itu.Presiden Rusia Vladimir Putin. Foto: Dmitri Lovetsky/Pool via REUTERSTetapi, ia akhirnya tetap membeberkan jenis vaksin yang ia gunakan.“Saya berpendapat, saya perlu terlindungi dari virus ini selama mungkin. Jadi, saya memilih untuk divaksinasi dengan Sputnik V. Militer Rusia juga divaksinasi dengan Sputnik V dan bagaimana pun juga, saya adalah Panglima Tertinggi Militer,” ungkap Putin dikutip dari Reuters, Kamis (1/7).Para pejabat pemerintahan Rusia sempat menyampaikan kekhawatiran mereka soal lambatnya upaya pemerintah dalam mengajak rakyatnya untuk divaksinasi COVID-19.Putin, dalam pernyataannya, menyampaikan bahwa vaksin Sputnik V sangatlah efektif dan aman jika dibandingkan dengan vaksin asing lainnya.“Seperti yang bisa Anda lihat, semuanya berjalan dengan baik, dan Puji Tuhan kita tidak mengalami situasi-situasi tragis usai vaksinasi seperti halnya AstraZeneca atau Pfizer,” ujar Putin.Putin turut menjelaskan efek samping yang ia rasakan usai disuntik. Awalnya, ia tidak merasakan apa-apa. Tetapi, 4 jam berselang, ia mulai merasakan nyeri ringan di area suntikan.Kemudian, lanjut Putin, usai suntikan dosis kedua, suhu badannya sempat meningkat hingga 37,2 derajat celsius. Namu, suhu tubuhnya langsung kembali normal keesokan harinya usai dia beristirahat.Putin juga menyatakan bahwa ia tak mendukung wajib vaksin. Ia tidak menjelaskan alasan di balik pendirian tersebut, dan hanya berlanjut menjelaskan bahwa 23 juta warga Rusia telah menerima vaksinasi.“Saya tidak mendukung vaksinasi wajib, dan saya akan terus mempertahankan sudut pandang ini,” pungkasnya.Papan informasi tentang virus corona atau COVID-19 di distrik keuangan dan bisnis La Defense, Prancis. Foto: REUTERS / Gonzalo FuentesPrancis Kembali Tunda Pelonggaran Pembatasan Kegiatan Akibat Varian DeltaPemerintah Prancis memutuskan kembali menunda pelonggaran pembatasan kegiatan masyarakat di wilayah barat daya.Alasan dari penundaan ini adalah ancaman gelombang keempat pandemi akibat varian Delta.Varian Delta ini disebut jauh lebih menular dibandingkan dengan varian virus corona lainnya, seperti Alpha, Beta, Gamma, ataupun strain virus corona awal sebelum bermutasi.Penyebaran varian yang sungguh cepat ini menyebabkan berbagai negara di dunia kembali memberlakukan pembatasan perjalanan internasional.Juru Bicara Pemerintahan Prancis, Gabriel Attal, mengumumkan penundaan pelonggaran pembatasan kegiatan hingga 6 Juli mendatang akibat tingginya jumlah kasus infeksi varian Delta di area Landes, barat daya Prancis.Pada awal pekan ini, Menteri Kesehatan Prancis, Olivier Veran, mengatakan bahwa varian Delta kini merepresentasikan hingga sekitar 20 persen dari total kasus COVID-19 Prancis.“Kami tidak ingin mengambil risiko mengulang kembali epidemi ini. Ini berarti pelonggaran kebijakan pembatasan yang dilakukan serentak secara nasional pada hari ini, akan ditunda di wilayah Les Landes hingga setidaknya 6 Juli,” ujar Attal dikutip dari Reuters, Kamis (1/7).“Kita memiliki berbagai langkah yang bisa kita lakukan untuk menghindari gelombang keempat epidemi ini,” tambahnya.Attal mengingatkan, virus corona ini dapat dilawan jika lebih banyak orang terlindungi lewat vaksinasi COVID-19.Penasihat Ilmiah Pemerintah Prancis, Prof Jean-François Delfrassy, sebelumnya mengatakan varian Delta bisa memicu Prancis memasuki gelombang keempat pandemi corona, meskipun akan lebih ringan dibandingkan dengan ketiga gelombang sebelumnya.Epidemiolog Prancis, Arnaud Fontanet, membenarkan pernyataan Delfrassy. Fontanet memprediksi Prancis akan memasuki gelombang keempat ini pada September atau Oktober 2021.Kasus COVID-19 Prancis sempat merosot akibat percepatan vaksinasi. Tetapi pada Rabu (30/6), penambahan kasus COVID-19 harian mencapai 2.457 infeksi—angka tertinggi dalam 11 hari terakhir.Ilustrasi bandara Foto: Shutter StockUni Eropa Masukkan Kanada dan 10 Negara Lain ke Daftar Perjalanan Aman COVID-19Uni Eropa mengumumkan mereka setuju memasukkan Kanada dan 10 negara lainnya ke daftar negara yang dianggap aman untuk mengirimkan turis di tengah pandemi COVID-19.Dikutip dari Reuters, para duta besar 27 negara anggota Uni Eropa menyetujui penambahan 11 negara tersebut dalam rapat yang digelar pada Rabu (30/6). Kebijakan tersebut akan berlaku efektif dalam beberapa hari ke depan.Eks member UE, Inggris, tidak termasuk ke dalam daftar perjalanan aman itu. Inggris kini masih berjibaku dengan peningkatan kasus COVID-19 akibat merebaknya varian Delta.11 negara tersebut adalah Arab Saudi, Armenia, Azerbaijan, Bosnia dan Herzegovina, Brunei, Kanada, Kosovo, Moldova, Montenegro, Qatar dan Yordania.Negara Uni Eropa telah direkomendasikan untuk mencabut pembatasan perjalanan internasional untuk 14 negara yang sebelumnya sudah tercantum dalam daftar tersebut.14 negara itu terdiri dari Amerika Serikat, Albania, Australia, Israel, Jepang, Korea Selatan, Lebanon, Makedonia Utara, Rwanda, Selandia Baru, Serbia, Singapura, Taiwan dan Thailand. Wilayah administratif China, yakni Hong Kong dan Makau, juga termasuk.Meski sudah ada daftar negara yang aman untuk perjalanan internasional, masing-masing negara diperbolehkan untuk meminta surat keterangan hasil tes COVID-19 yang negatif atau memberlakukan periode karantina untuk para pendatang dari negara-negara dalam daftar tersebut.Lebih lanjut, tidak ada Indonesia dalam daftar ini. Artinya para turis dari Uni Eropa tidak direkomendasikan melakukan perjalanan ke Indonesia.Pendukung Skotlandia bereaksi selama pertandingan Euro 2020. Foto: Russell Cheyne/REUTERS1991 Kasus COVID-19 di Skotlandia Terkait Penularan di Piala Eropa di InggrisSebanyak 1991 kasus baru COVID-19 di Skotlandia terkait dengan klaster penularan di Piala Eropa 2020 di Inggris.Saat ini, Inggris sedang mengalami lonjakan COVID-19 akibat varian Delta. Varian Delta lahir di India sekitar April 2021. Varian corona ini lebih menular dan mematikan dibanding varian-varian lain.Menurut otoritas Kesehatan Publik Skotlandia, sepertiga dari 1991 kasus itu pergi ke London pada 18 Juni 2021. Mereka menyaksikan pertandingan Inggris melawan Skotlandia yang digelar di Stadion Wembley dan di berbagai tempat lain.Ada 397 orang fans Skotlandia yang positif COVID-19 menonton langsung di dalam stadion Wembley. Diperkirakan ada belasan ribu pendukung Skotlandia yang berangkat ke London untuk menonton pertandingan Piala Eropa.Otoritas Kesehatan Publik Skotlandia mengakui ada warga yang tertular saat menonton Piala Eropa di Skotlandia, baik itu dalam stadion atau tempat nonton bareng. Akan tetapi jumlahnya sangat kecil.Sama seperti Inggris, Skotlandia merupakan tuan rumah Piala Eropa 2021. Total ada 11 kota di seluruh Eropa yang menjadi tuan rumah turnamen sepak bola ini.Direktur Klinis Nasional Skotlandia, Prof Jason Leitch, kecewa berat dengan munculnya kasus-kasus terkait Piala Eropa. Sebab, akan sulit melacak bagaimana mereka tertular virus.Kemungkinan seperti tertular saat di stadion, saat perjalanan ke London, tertular dari orang yang sempat berada di London atau pendukung sudah tertular saat di Skotlandia namun tetap pergi ke London, tetap terbuka lebar.”Kalian bisa saja tertular virus bahkan saat Anda tidak berada di Piala Eropa dan tak menonton sepak bola,” ucap Leitch seperti dikutip dari BBC.Demi mencegah penyebaran kasus, otoritas Kesehatan Publik Skotlandia akan menandai orang-orang yang positif COVID-19 baik yang terkait Piala Eropa atau tidak.Vaksin Sputnik V yang sudah dikemas di fasilitas perusahaan bioteknologi BIOCAD di Saint Petersburg, Rusia. Foto: Anton Vaganov/ReutersRusia Jadi Negara Pertama di Dunia yang Tawarkan Dosis Ketiga Vaksin COVID-19Rusia jadi negara pertama di dunia yang menawarkan suntikan dosis tambahan vaksin COVID-19 ke warganya.Rencananya, pemberian vaksin dosis tambahan akan dimulai di sejumlah pusat vaksinasi di Moskow pada Kamis (1/7/2021). Langkah tersebut diambil untuk menahan laju lonjakan virus corona di Moskow.Ibu kota tersebut bersama kota besar Saint Petersburg menjadi episenter penyebaran corona di Rusia. Lonjakan kasus disebabkan menyebarnya varian Delta.”Kementerian Kesehatan pada Rabu ini resmi merekomendasikan vaksinasi ulang,” kata kantor berita Tass seperti dikutip dari Reuters.Wali Kota Moskow, Sergei Sobyanin, mengatakan dosis tambahan berlaku bagi setiap orang yang sudah divaksin dosis penuh vaksin Rusia.Dosis tambahan akan memakai vaksin Sputnik V dan vaksin Sputnik Light.Rusia mengalami lonjakan kasus COVID-19 sejak pertengahan Juni. Rata-rata penambahan kasus harian kini stabil di atas 20 ribuan.Lonjakan tersebut terjadi saat kota Saint Petersburg menjadi tuan rumah Piala Eropa 2020.Personel TNI meminta warga untuk memakai masker pelindung dengan benar saat berpatroli di jalan selama lockdown di Dhaka, Bangladesh, Kamis (1/7). Foto: Mohammad Ponir Hossain/REUTERSBangladesh Lockdown: Polisi dan Tentara Akan Tangkap Warga yang Keluar RumahPemerintah Bangladesh mengerahkan tentara dan polisi di hampir semua sudut ibu kota, Dhaka, Kamis (1/7/2021).Mereka ditugaskan untuk berjaga saat lockdown diberlakukan di Dhaka. Penguncian ketat adalah langkah yang diambil pemerintah seiring melonjaknya kasus COVID-19.Sepekan terakhir, penambahan COVID-19 di Bangladesh mencatatkan angka di atas 5000 kasus per hari. Pada puncaknya, dalam 24 jam muncul 8000 kasus lebih.Kini total infeksi virus corona di Bangladesh mencapai 913.258. Sebanyak 14.503 di antaranya meninggal dunia.Lonjakan kasus di Bangladesh disebabkan menyebarnya varian Delta. Varian corona yang lebih menular dan berbahaya itu lahir di negara tetangga, India.Di perbatasan Bangladesh dan India, sejumlah rumah sakit nyaris kolaps akibat lonjakan pasien COVID-19. Sementara di ibu kota Dhaka dan beberapa wilayah lain tingkat infeksi mencapai 70 persen.Lockdown pun diberlakukan di berbagai wilayah di Bangladesh demi menahan laju infeksi virus corona.
Kabar Corona Dunia: 1.991 Kasus Baru di Skotlandia; Bangladesh Lockdown
Pos terkait
Gol Tunggal Fathur antar Maesa FC Tekuk Persis di Liga Askot U19 2024
Dilantik Jadi Anggota DPR RI Periode Kedua, Rusdi Masse: Terima Kasih Amanahnya
Casting di Universitas Kebangsaan, Golden Picture Produksi Film Perang Sekelas Hollywood
KPPU Keluarkan Penetapan Persetujuan Bersyarat Atas Transaksi Akuisisi Grobogan Oleh Indocement