BERITAINEWS, Morowali – PT Vale Indonesia Tbk melalui Indonesia Growth Project (IGP) Morowali menyerahkan sejumlah fasilitas pendukung pertanian organik kepada para petani binaan di Desa Ululere, Kecamatan Bungku Timur, Morowali, Selasa (17/6/2025). Langkah ini menjadi bagian dari komitmen perusahaan dalam mendorong pertanian berkelanjutan dan meningkatkan kemandirian ekonomi petani lokal.
Bantuan yang diserahkan berupa 33 unit mesin potong rumput modifikasi, 6 mesin pencacah rumput, 1 unit mesin pompa air, serta satu paket kemasan beras dengan label produk lokal. Seluruh fasilitas ini diharapkan memperkuat produktivitas sekaligus meningkatkan nilai jual hasil pertanian organik warga setempat.
Head of Bahodopi Project PT Vale, Wafir, mengapresiasi semangat para petani yang konsisten menjalankan pertanian organik meski di tengah berbagai tantangan. “Kami ingin praktik pertanian sehat ini terus berkembang agar tanah tetap subur dan bermanfaat untuk generasi mendatang,” ujarnya.
Menurut Wafir, dukungan PT Vale ini juga sejalan dengan visi perusahaan menjadikan sektor pertanian sebagai mitra strategis pembangunan daerah di sekitar wilayah operasi tambang.
Salah satu petani binaan, Rudin, mengungkapkan perubahan positif sejak mengikuti program ini. “Dulu bingung hasil panen dijual ke mana. Sekarang sudah ada kemasan dan label, kami lebih percaya diri menjualnya, harganya pun lebih baik,” katanya.
Bantuan alat tersebut, menurut Rudin, bukan hanya memudahkan pekerjaan di lapangan, tapi juga memungkinkan mereka memproduksi pupuk organik sendiri, serta meningkatkan efisiensi proses pertanian sehari-hari.
Program ini merupakan bagian dari inisiatif Pertanian Sehat Ramah Lingkungan dan Berkelanjutan (PSRLB) PT Vale. Selain bantuan alat, program juga mencakup pelatihan teknis, pendampingan usaha, serta penguatan kelembagaan petani agar lebih siap bersaing di pasar.
PT Vale menyatakan program ini sejalan dengan komitmen perusahaan terhadap Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB/SDGs), khususnya ketahanan pangan, pengurangan kemiskinan, dan perlindungan ekosistem darat.
“Kami tidak ingin program ini hanya bersifat sesaat. Ini investasi jangka panjang untuk membangun sistem pangan lokal yang sehat dan berdaya saing,” tutup Wafir.(**)