BERITA, iNEWS, Malang – Temu investor rutin dilaksanakan oleh PT Jasa Armada Indonesia Tbk (IDX: IPCM) melalui kegiatan bertajuk Emiten Forum pada Senin (18/9), dimana IPCM kembali berkolaborasi dengan PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia (MASI) menyapa sejumlah investor yang berdomisili di Kota Malang, Jawa Timur. Kegiatan yang mengusung tema “Mengarungi Samudera Investasi – Chapter Malang” ini mengenalkan dan membuka ruang diskusi mengenai bisnis pemanduan dan penundaan kapal di Pelabuhan serta membedah kinerja Perseroan berikut dengan prospek kedepannya.
Acara kali ini merupakan kunjungan yang kelima IPCM Bersama MASI bertemu secara langsung dengan para investor di luar Jakarta. Hadir menjadi narasumber IPCM yaitu Direktur Utama merangkap Direktur Komersial dan Pengembangan Bisnis, Shanti Puruhita serta Direktur Keuangan dan SDM, Reini Delfianti. Dalam acara ini IPCM juga berkolaborasi dengan PT Indonesia Kendaraan Terminal Tbk (IPCC) yang merupakan sister company dari Pelindo Group.
Dalam sesi awal diskusi yang dipandu oleh MASI, baik IPCM dan IPCC memperkenalkan bisnis perseroan kepada investor Malang yang belum familiar dengan kedua emiten Pelabuhan ini. Kemudian Shanti menjelaskan terkait bisnis armada Kapal Tunda, Motor Pandu dan Kapal Kepil serta jasa pemanduan dan penundaan kepada lebih dari 40 peserta dari berbagai kalangan investor potensial maupun nasabah eksisting MASI. Disisi lain, Shanti juga menjelaskan terkait potensi bisnis jasa pelayanan kapal yang mana pada saat pandemi lalu tidak terdampak secara signifikan karena keunikan model bisnis yang dimiliki oleh IPCM itu sendiri.
“Pelindo I, II, III, IV telah melakukan merger menjadi satu entitas induk, yaitu Pelindo. Saat ini IPCM hanya melayani di wilayah Regional 2 saja dan saat ini juga sedang ada rencana pengembangan bisnis unorganik melalui pemurnian bisnis dimana akan sangat memungkinkan dilakukannya merger and acquisition dengan perusahaan sejenis. Kedepannya jika IPCM mengelola wilayah I, III, dan IV, maka itu berarti juga kemungkinan bertambahnya pendapatan serta laba yang akan didapat oleh IPCM,” Pungkas Shanti.
Sejauh ini, pada tahun 2023 Perseroan telah menuntaskan pekerjaan pembangunan 1 (satu) unit kapal tunda dan 3 (tiga) unit kapal pandu dengan total investasi Rp95,4 miliar. Adapun tahun 2023 ini, IPCM menganggarkan belanja modal atau capital expenditure (capex) sekitar Rp124,5 miliar.
Kemudian dipaparkan juga terkait kinerja keuangan IPCM yang terus tumbuh bahkan dikala masa pandemi. Tampak para investor semakin tertarik dengan penjelasan dari Reini Delfianti selaku Direktur Keuangan dan SDM yang menerangkan jumlah deviden yang dibagikan kepada
pemegang saham yang selalu meningkat setiap tahunnya. Reini pun menambahkan, “kinerja IPCM pada Triwulan II 2023 tumbuh dari periode yang sama tahun sebelumnya atau on the track atas target yang telah ditetapkan pemegang saham sehingga kami proyeksikan untuk pendapatan IPCM di akhir tahun 2023 melampaui dari target perusahaan”. Sebagaimana diketahui bahwa pada Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada 21 Juni lalu telah menetapkan penggunaan laba Perseroan tahun buku 2022 yang seluruhnya berjumlah Rp150,6 miliar, setara Rp113 miliar dipergunakan sebagai dividen final atau Dividend Payout Ratio (DPR) sebesar 75,02%.
Respon para investor pun sangat positif karena ini merupakan kesempatan pertama mengenal IPCM sebagai perusahaan terbuka sekaligus BUMN yang bergerak di industri kepelabuhanan dan memiliki prospek yang baik kedepannya. Selain itu forum ini juga menjadi kesempatan para investor untuk berinteraksi dan melakukan tanya jawab secara langsung dengan Direksi IPCM terkait pencapaian pengelolaan perusahaan, risiko, kenaikan jumlah deviden yang akan dibagikan selanjutnya hingga rencana ekspansi ke depannya. Hal ini juga merupakan bentuk IPCM dalam mendukung upaya pemerintah dalam memberikan edukasi investasi agar kedepannya tidak ada investor yang dirugikan atau investasi “bodong”. (**/BB)